Warga Cianjur Keluhkan Bantuan Dana Perbaikan Rumah Tak Jelas
CIANJUR, iNews.id - Warga Kabupaten Cianjur, penyintas bencana gempa bumi Magintudo 5,6, mengeluhkan bantuan dana perbaikan rumah tidak jelas. Sampai saat ini, warga belum mendapatkan dana bantuan perbaikan rumah tersebut.
Akibatnya, satu bulan lebih pascagempa bumi Magintudo 5,6 yang mengguncang Cianjur pada Senin 21 November 2022, masih banyak warga yang bertahan di tenda darurat dan hunian sementara.
Sedangkan akibat bencana gempa bumi, belasan ribu rumah warga rusak ringan, sedang, dan berat hingga rata tanah. Kondisi itu menyebabkan puluhan ribu warga mengungsi ke tenda darurat. Bencana gempa bumi juga mengakibatkan ratusan warga meninggal dunia.
Salah satunya lokasi pengungsi korban gempa berada di Desa Cibulakan, Kecamatan Cugendang, Cianjur. Warga terpaksa bertahan di pengungsian karena rumah mereka tidak dapat dihuni kembali.
Sementara, rumah tahan gempa sedang dalam proses pembangunan dan belum bisa ditempati. Selain itu, sebagian warga enggan menghuni rumah tahan gempa karena jauh dari lokasi hunian awal.
Sejumlah warga mengaku telah mendapatakan uang santunan kematian dari pemerintah. "Warga mengeluhkan tidak ada kejelasan bantuan dana perbaikan rumah. Belum ada kepastian kapan bantuan tersebut dicairkan," kata Ade, warga Cibulakan, Cugenang.
Yudi, warga Cibulakan, Cugenang, mengatakan, rumah rusak berat dan rata tanah akibat gempa. Karena itu, Yudi sangat berharap bantuan dan perbaikan rumah segera direalisasikan. "Warga desa lain sudah menerima bantu tersebut, sedangkan kami belum," kata Yudi.
Editor: Agus Warsudi