Warga Bandung Diimbau Bermasker saat Gunakan Jasa Ojek dan Taksi Online, Ini Alasannya
BANDUNG, iNews.id - Warga Kota Bandung diimbau untuk tetap memakai masker saat menggunakan jasa taksi dan ojek online (ojol). Penggunaan masker di angkutan umum bukan hanya sebatas pada angkutan konvensional, seperti angkutan kota (angkot) dan bus kota, namun juga angkutan yang berbasis dalam jaringan (daring), seperti taksi dan ojek online.
Kabid Pengendalian dan Ketertiban Transportasi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Asep Kuswara mengatakan, penggunaan masker dapat melindungi masyarakat dari paparan kuman dan virus yang dapat mengganggu kesehatan.
"Menurut saya masih tetap enak pakai masker, di motor pakai masker, masyarakat juga sudah terbiasa," kata Kabid Pengendalian dan Ketertiban Transportasi Dishub Kota Bandung, Rabu (18/5/2022).
Imbauan itu, ujar Asep Kuswara, sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang melonggarkan aturan penggunaan masker. Namun penggunaan masker di lokasi padat atau di ruangan tertutup, seperti angkutan umum, harus dilakukan.
Asep Kuswara menyatakan, pengawasan penggunaan masker oleh petugas Dishub Kota Bandung hanya dilakukan di sejumlah termina. Namun ketika dalam perjalanan, pengawasan penggunaan masker diserahkan ke pengelola bus. "Kalau di terminal diawasi, tapi kalau sudah di jalan bingung mengawasinya, jadi tinggal sama sopir dan kondektur saja (diingatkan)," ujar Asep Kuswara.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat terkait penggunaan masker. Yang pasti, masker tetap menjadi pelindung diri dari paparan Covid-19 dan virus serta kuman lain penyebab penyakit lainnya.
"Saat ini, presiden mengatakan soal kegiatan outdoor bisa membuka masker. Kami serahkan lagi kepada keyakinan masyarakat. Tapi sekali lagi, cukup yakin virus Covid-19 itu pastinya bermutasi, penyebarannya droplet. Mudah-mudahan penggunaan masker bisa menghindari Covid-19," kata Wali Kota Bandung.
Yana Mulyana menyatakan, saat ini, situasi pandemi Covid-19 di Kota Bandung terkendali. Bahkan sudah masuk fase endemi, jika mengukur dari sejumlah indikator.
"Berdasarkan indikator yang ada dan proses vaksinasi di Kota Bandung sangat luar biasa. (Vaksinasi) Dosis pertama, 113 persen, dosis kedua sudah 103 persen dan dosis ketiga itu 34 persen," kata Yana.
Editor: Agus Warsudi