Wanita Paruh Baya asal Bandung Dilaporkan Hilang di Singapura sejak 2 September 2022
BANDUNG, iNews.id - Marisi Silalahi (53), wanita asal Kota Bandung dinyatakan hilang oleh keluarganya setelah berangkat untuk mengikuti kegiatan pameran alat kesehatan di Singapura. Korban belum kembali ke rumah sejak 2 September 2022 lalu sampai saat ini.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut terkait kasus ini. Dia akan mengecek terlebih dulu laporan yang dilayangkan keluarga korban ke Polda Jabar. "Dicek dulu," kata Kabid Humas Polda Jabar.
Sementara itu, TD Wishnuwardono, suami korban, mengatakan, peristiwa tersebut beawal saat istrinya Marisi Silalahi meminta izin berangkat ke Singapura bersama dengan temannya Vivi selama dua hari. Istrinya Marisi Silalahi berjanji bakal kembali ke Tanah Air pada Minggu 4 September 2022.
Marisi Silalhi berangkat ke Singapura menggunakan maskapai Air Asia. "Jadi berangkat Jumat pagi dari Bandung sampai Cengkareng kan siang. Dari Cengkareng naik Air Asia ke Singapura pukul 13.35 WIB pesawat QZ 368," kata pria yang akrab disapa Wisnu kepada wartawan melalui sambungan telepon pada Senin (12/9/2022).
Wisnu menyatakan, saat berada di Singapura, istrinya Marisi Silalahi sempat memberi kabar. Lalu, ketika hari kepulangan, Minggu 4 September 2022, istrinya kembali memberi kabar kepulangan mundur sehari menjadi Senin 5 September.
Namun, sejak itu, tak ada kabar lagi dari Marisi. "Nah, waktu berangkat ke Singapura kan bilangnya kan sama Vivi (teman korban). Ternyata tidak sama Vivi," ujar Wisnu.
Wisnu menuturkan, telah melapor kasus orang hilang ke Polda Jabar. Namun, dari informasi yang diterima, pihak kepolisian yakni Unit Siber hanya bisa melacak keberadaan Marisi jika berada di Indonesia.
Polri, tutur Wisnu, tidak bisa berkoordinasi dengan kepolisian di Singapura karena kasus hilangnya Marisi masih berupa dugaan. "Polisi gak bisa langsung bertanya ke polisi Singapura, kalau dalam rangka penyelidikan atau penyidikan atau korupsi atau DPO dan sebagainya bisa, tapi ini baru diduga kuat," tutur Wisnu.
Keluarga, kata Wisnu, tak bisa bertanya langsung ke Kedutaan Besar Singapura karena istrinya diduga tidak berangkat menggunakan visa sehingga tak tercatat di kedutaan. Saat ini, keluarga akan berupaya bertanya ke maskapai penerbangan untuk memastikan Marisi telah berangkat ke Singapura atau belum.
"Saya dianjurkan (polisi) ke Kedubes Singapura. Saya bilang negara ASEAN kalau pergi itu cukup paspor gak usah visa, jadi tidak tercatat. Jangankan di kedubes, di bandara pun gak ada catatan (keberangkatan Marisi ke Singapura). Sedang mau bertanya ke manifesnya daftar penumpang itu benar berangkat atau tidak. Itu saja dulu," ucapnya.
Editor: Agus Warsudi