Wagub Jabar Ungkap Penyebab Haji asal Bantarujeg Majalengka Hilang di Arafah

MAJALENGKA, iNews.id - Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengungkap penyebab sejumlah jemaah haji hilang di Tanah Suci Makkah, terutama saat berada di Arafah. Salah satu penyebabnya haji asal Indonesia tersesat dan masuk ke tenda jemaah dari negara lain.
Satu dari beberapa haji Indonesia yang dilaporkan hilang adalah Suharja, asal Desa Babakansari, Kecamatan Baturajeg, Kabupaten Majalengka. Suharja telah 14 hari hilang di Tanah Suci Makkah.
"Sebagian besar haji Indonesia yang hilang telah lanjut usia (lansia). Mereka masuk ke tenda jemaah haji negara lain dan lupa jalan kembali ke rombongannya," kata Wagub Jabar, Rabu (12/7/2023).
Uu Ruzhanul Ulum menyatakan, dari informasi yang diperoleh, tiga haji Indonesia hilang dan satu di antaranya dari Majalengka. "Diduga jemaah yang hilang tidak menggunakan gelang penanda berisi nama dan negara asal saat salah masuk kamar (tenda) orang lain. Padahal, jika gelang hilang, mereka bisa bertanya ke askar terkait rombongan haji mereka," ujar Uu Ruzhanul Ulum.
Pada ibadah haji 2023 ini banyak jemaah asal indonesia telah lansia. Beberapa cerita diperoleh Uu Ruzhanul Ulum saat mengunjungi Makkah sebagai amirul haj Jabar. Seperti jemaah haji yang menabrak kaca hingga salah masuk toilet.
Diberitakan sebelumnya, Suharja, warga RT 11/04 Blok Paseur, Desa Babakansari, Kecamatan Bantarujeg, Majalengka hilang saat beribadah di Arafah.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, Suharja hilang di Aafah setelah selesai dari toilet beserta istrinya. Sampai saat ini, Suharja masih dalam pencarian.
Eti Rohayati, anak dari Suharja mengatakan, keluarga menggelar doa dan mengaji Alquran bersama dengan harapan orang tua segera ditemukan dan bisa kumpul dengan keluarga.
"Dengan doa dan mengaji ini semoga bapak bisa ditemukan dan kembali kumpul dengan keluarga," kata Eti Rohayati.
Eti menyatakan, keluarga juga berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantu mencari bapaknya yang hilang agar bisa kembali ke kampung halaman.
Editor: Agus Warsudi