Wagub Jabar Prihatin Banyak Anak Dirawat di RSJ Gegara Kecanduan Gawai

BANDUNG BARAT, iNews.id - Sebanyak 98 anak harus menjalanai perawatan di Rumah Sakit Jiwa Cisarua (RSJ) Cisarua, Kabupaten Bandung (KBB) Barat, sepanjang tahun lalu. Mereka terpaksa menjalani rawat jalan gegara kecanduan gawai.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, yang mengunjungi RSJ Cisarua merasa prihatin dengan dampak yang ditimbulkan gawai terhadap anak-anak.
"Ternyata dampak dari ponsel (gawai) ini sangat luar biasa, banyak anak-anak yang ketergantungan atau bahasa medisnya adiksi, dan itu cukup disesalkan," kata Uu Ruzhanul Ulum, Selasa (16/3/2021).
Uu menyebutkan, beberapa hal yang menjadi penyebab adiksi gawai pada anak-anak yakni banyak mengurung diri dan tidak berinteraksi dengan teman-temannya. Berdasarkan catatan RSJ Cisarua pada bulan Januari hingga Februari 2021 ada 14 anak alami kecanduan gawai dan tengah menjalani rawat jalan.
Penyebabnya bisa diawalnya karena punya gangguan stress, banyak mengurung diri, dan tidak punya teman. Kemudian dia hanya punya ponsel, dan karena tidak ada kegiatan maka terjadilah adiksi. Lama-kelamaan jika hal itu dibiarkan dampaknya bisa menjadi ketergantungan dan akut.
"Saya meminta agar orang tua mampu mengawasi anak-anaknya. Misalnya tidak membiarkan anak mengurung diri di rumah, lalu anak diberikan motivasi yang bersifat ukhrowi. Usahakan mereka bisa bergaul dengan teman-temannya," kata Uu.
Dirinya menilai, selain anak diberikan pendidikan yang bersifat duniawi dengan bersekolah tapi pendidikan ukhrowi pun penting. Misalnya dengan memanggil ustaz bagi seroang muslim atau memangil pemuka agama bagi nonmuslim untuk menjaga kepribadian anak biar seimbang. Sehingga diharapkan, jumlah anak-anak di Jawa Barat yang menjadi pasien kecanduan gawai bisa terus ditekan.
"Orang tua jangan juga membiarkan anak bebas main ponsel dengan alasan mereka sibuk dan pusing. Kami berharap bisa menindaklanjuti kejadian ini lewat kebijakan di Pemprov Jabar yang bisa menekan kasus adiksi," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi