get app
inews
Aa Text
Read Next : Hari Terakhir Karantina, Jokowi Beberkan Data Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

Waduh, Insentif Ketua RT di Cianjur Terancam Tak Cair jika Vaksinasi Rendah

Senin, 08 November 2021 - 23:32:00 WIB
Waduh, Insentif Ketua RT di Cianjur Terancam Tak Cair jika Vaksinasi Rendah
Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Cianjur terus digenjot, salah satunya dengan memaksimalkan peran RT dan RW. (Foto: Antara)

CIANJUR, iNews.id - Pemkab Cianjur mengancam tidak akan mencairkan dana insentif bagi Ketua RT dan RW jika target vaksinasi tidak mencapai 70 persen di lingkungannya. Ancaman itu dilakukan menyusul capaian vaksinasi di Cianjur masih di bawah 50 persen.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan kebijakan menangguhkan pembayaran insentif tersebut  karena masih banyak Ketua RT dinilai tidak serius dalam menjalankan program vaksinasi, hingga saat ini pencapaian vaksinasi masih di bawah 50 persen dari target 1,9 juta penerima.

"Saya banyak mendapat laporan dari warga bahwa RT sering cuek, tidak mau mengajak warga untuk divaksin. Sehingga insentif RT untuk sementara ditangguhkan sebelum pencapaian vaksinasi di wilayah tersebut 70 persen," katanya, Senin (8/11/2021).

Untuk memastikan kinerja ketua RT dalam mengajak vaksinasi warga, akan menugaskan pihak desa untuk mendata RT di wilayah masing-masing yang sudah dan belum mencapai target, sehingga insentif RT yanbg belum tercapai akan ditangguhkan, sampai target tercapai.

"Saat ini, uang insentif untuk RT sudah ada, tapi kita liat dulu mereka kerja, baru kita berikan. Nanti pihak desa yang akan mendata dan melaporkan ke kami atau satgas," ujarnya.

Sementara aturan yang tertuang dalam Surat Edaran Bupati itu, mendapat berbagai tanggapan dari ketua RT di masing-masing wilayah karena mereka terancam tidak menerima insentif jika capaian vaksinasi belum 70 persen.

Ketua RT 05/ RW 10 Desa Naggrak, Cianjur, Angga Purwanda mengaku terkejut melihat surat edaran bupati yang dikeluarkan 2 November 2021, terkait percepatan pencapaian target vaksinasi. Dalam poin ketiga surat edaran, disebutkan insentif RT dan RW ditangguhkan hingga vaksinasi di desanya mencapai 70 persen.

"Ini terlalu menekan ke petugas di bawah. Sampai mengancam insentif tidak diturunkan. Tidak seperti itu caranya kalau memang mau percepatan vaksinasi. Insentif kita kecil, hanya Rp1,5 juta per tiga bulan. Itu pun diberikannya di bulan ketiga, tidak setiap bukan diberikan," katanya.

Percepatan juga harus diimbangi dengan kesiapan tenaga medis serta stok vaksin karena warga kerap kehabisan jatah karena kuota yang terbatas.

"Kita juga memahami tenaga medis lelah karena target yang fantantis. Makanya selama ini kita dorong warga tapi melihat stok vaksin mencukupi atau tidakl," ucapnya.

Hal yang sama terucap dari Ketua RT 03 Desa Hegarsari, Kecamatan Sindangbarang, Ade, mengeluh dengan adanya penangguhan gajih RT.

"Informasi yang saya dapat jika dalam satu desa ada RT yang tidak mencapai target vaksin, semua RT tidak akan dapat insentif," katanya.

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut