Waduh, Diduga Sopir Bus Tak Mengerem saat Seruduk 3 Bangunan di Purwakarta

PURWAKARTA, iNews.id - Hasil pemeriksaan Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Purwakarta, diduga tidak ada pengereman dari Bus Warga Baru Nopol T 7639 DB saat menyeruduk tiga bangunan di Jalan Veteran. Akan tetapi, hasil pemeriksaan tersebut masih terus diselidiki untuk mengetahui secara pasti penyebab dari kecelakaan itu.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Purwakarta, Iwan Soeroso Soediro, mengaku sudah mendapat rekaman CCTV kecelakaan tersebut dan mengecek bus yang mengalami kecelakaan di sekitar kantor dinasnya tersebut. Saat ini kasusnya sudah ditangani Unit Laka Lantas Polres Purwakarta. Namun demikian berdasarkan dugaan sementara kecelakaan itu terjadi karena rem blong.

Baca Juga

Pegadang Sayuran Dibegal di Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Pelakunya Residivis Kasus Narkoba

"Hasil pemeriksaan Dishub dan Satlantas Polres Purwakarta, tidak ada indikasi pengereman yang dilakukan oleh sopir bus," ujar Iwan, Senin (7/11/2022).

Sebelumnya bus jurusan Purwakarta-Kampung Rambutan itu meyeruduk dua warung dan satu kantor ekspedisi di Jalan Veteran, Kelurahan Ciseureuh. 

Baca Juga

JSAN Prihatin dengan Penutupan Paksa Sekolah Alam di Baleendah Bandung

"Ada korban luka berat, ada korban yang luka ringan. Korban luka berat satu orang. Dan sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat. Kejadianya tepat pada jam makan siang," kata Dede (32) warga setempat yang mengaku ada di lokasi saat kejadian.

Baca Juga

Alasan Kenapa Orang Sunda Dilarang Menikah Sama Orang Jawa, Diawali Perang Bubat

Adapaun dari rekaman CCTV yang beredar saat itu bus berwarna hijau tersebut melaju dari arah Purwakarta menuju Sadang. Setibanya di jalan menurun bus tampak hilang kendali, sebelum akhirnya menabrak tiga bangunan.

"Bus dari atas itu udah oleng. Kan kebetulan jam makan siang. Biasanya di warteg itu banyak yang makan. Saya kaget sekali ketika ada bus nabrak wateg itu. Kencang sekali nabraknya. Saya pikir pasti ada yang korban meninggal ini mah. Tapi Alhamdulillah gak ada," ujarnya.

Editor: Asep Supiandi