Viral Warga Sukabumi Borong Cobek dari Bocah Berpeci Logo NU, Teringat Masa Kecil
SUKABUMI, iNews.id - Sebuah postingan dibuat akun @papaidaman02 berkonten memborong cobek dari seorang bocah viral di media sosial (medsos) TikTok. Video tersebut hingga kini sudah dilihat oleh sekitar 300.000 dengan ribuan komentar netizen.
Awalnya pembuat konten melihat seorang bocah menjajakan cobek batu dan kayu sedang berjalan dari spion mobilnya. Lalu dia memanggil dan menanyakan identitas bocah tersebut, lalu menanyakan harga semua cobek yang dibawanya untuk diborong.
Total harga semua cobek batu dan kayu yang dibawa bocah tersebut Rp250.000. Namun bocah yang mengenakan peci berlogo Nahdlatul Ulama (NU) itu malah diberi uang lebih.
Bocah itu mengaku bahwa peci yang dikenakannya tersebut untuk mengingatkan selalu mendirikan sholat. Dalam video tersebut, sang bocah menceritakan bahwa ayahnya sudah meninggal dan dirinya bercita-cita untuk menjadi tentara agar bisa menjaga ibunya.
Pembuat konten, Sandi Herdiana (31) warga Bumi Purnawira Asri, Jalan Merdeka, Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, mengatakan, pertemuan dengan bocah penjual cobek batu tersebut terjadi di wilayah Bandung.
Keinginan untuk berbagi rezeki kepada orang lain, didasari karena dirinya sebelum sukses seperti sekarang ini, merupakan orang yang lahir dari keluarga yang serba kekurangan.
"Saya ini dulu orang susah, hingga makan aja seadanya. Untuk pendidikan saja, saya hanya lulusan paket C, namun Alhamdulillah sekarang ini saya sudah punya 3 perusahaan di Bandung dan 1 di Jakarta. Keinginan berbagi dengan anak penjual cobek, karena saya teringat saat kecil yang susah, dan ingin memberikan motivasi kepada anak itu untuk selalu semangat agar sukses ke depannya," ujar Sandi kepada iNews.id, Jumat (12/5/2023).
Lebih lanjut Sandi mengatakan, dia teringat pada titik terendah dalam hidupnya, bagaimana dirinya dan keluarga susah mencari makan sehari-hari. Tidak hanya itu, hinaan dan cacian juga pernah dialaminya, namun hal tersebut menjadi cambukan bagi dirinya dan keluarga untuk tetap semangat berjuang meraih kesuksesan.
"Saya kalau pengen makan pagi-pagi, harus bantuin orang jualan nasi kuning dulu, biar dapet sarapan. Abis itu malemnya kalau pengen makan, saya minta tepung yang kalo dibesokinnya jadi basi untuk dibikin martabak untuk makan malam. Sampai dulu, karena tidak punya uang, mamah sempet jadi TKW," ujar Sandi.
Untuk itu motivasi dalam membuat video tersebut, lanjut Sandi, ingin memberikan semangat dan membantu memberikan sedikit kebahagiaan dengan apa yang diraihnya sekarang ini.
"Karena saya berawal dari orang yang tidak punya, saya juga hidup serba kekurangan. Saya hidup untuk sekadar pengen sekolah aja susah, untuk makan aja susah. Jadi sekarang itu pengennya lebih banyak bantu orang, minimal bahagiakan mereka, dan meringankan bebannya," ujarnya.
Editor: Asep Supiandi