Viral, Penghulu Bersuara Merdu Bikin Meleleh Calon Pengantin, Sampaikan Pesan Lewat Lagu

MAJALENGKA, iNews.id - Aksi penghulu di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat bikin heboh netizen. Hal itu menyusul gaya khotbah sang penghulu yang terbilang unik dan beda dari yang lain.

Aksi penghulu itu seperti unggahan video akun ETERNA di Instagram. Dalam video itu, terlihat seorang penghulu dengan mengenakan baju batik cokelat dan peci hitam berbincang dengan kedua mempelai. 

Baca Juga

3 Santriwati Korban Pencabulan Pimpinan Ponpes di Ciparay Bandung Trauma Berat

"Ntos pernah gaduh kabogoh? Sebelum ke Neng iyeu? Kantos. Sabara siki? Aya lima? (Sudah pernah punya pacar? Sebelum ke Neng ini? Sudah. Berapa orang? Ada lima?)" tanya penghulu kepada calon mempelai laki-laki.

Pertanyaan serupa juga disampaikan kepada calon mempelai perempuan. "Neng pernah?" tanya dia.

Baca Juga

Pulang dari Arab Saudi, TKW asal Karawang Terpapar Omicron

Setelah melemparkan pertanyaan itu, penghulu kemudian menyampaikan pesan kepada keduanya. Uniknya, pesan tersebut disampaikan dengan cara menyadur beberapa lirik lagu Cinta Terbaik yang dipopulerkan Casandra.

"Jadikan walaupun ini bukan yang pertama, pasangan ini , jadikan yang terbaik," kata penghulu yang belum diketahui namanya itu.

Baca Juga

Nelayan Tenggelam di Karawang Belum Ditemukan, Pencarian Diperluas hingga 21 Km 

"Meski ku bukan yang pertama di hati mu tapi cintaku terbaik untuk mu. Meski ku bukan bintang di langit tapi cintaku yang terbaik," lanjut sang penghulu dengan menirukan lirik yang dibawakan Casandra itu.

Video unggahan ETERNA itu kemudian diposting ulang oleh akun @Besok Senin. Aksi sang penghulu itu pun kontan mencuri perhatian dari banyak kalangan.

"Mantab, naib (penghulu) andalan," tulis akun asiyanas, mengomentari video unggahan ETERNA.

"Kocak. Jadi kagak tegang," tulis akun yogiealani di unggahan Besok Senin.

"Penghulu ini teh enakeun (enakan)," tulis akun nginzserginz.

Sementara, penghulu dalam video itu disebut-sebut bekerja di KUA Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka.

Editor: Asep Supiandi