get app
inews
Aa Text
Read Next : Penampakan Gading Gajah Purba, Diperkirakan Hidup Zaman Pleistosen 10.000 Tahun Lalu

Usia Fosil Purba di Sirtwo Island KBB Diteliti secara Radioaktif di Swiss

Senin, 22 Agustus 2022 - 19:42:00 WIB
Usia Fosil Purba di Sirtwo Island KBB Diteliti secara Radioaktif di Swiss
Peneliti masih menunggu hasil uji laboratorium secara radioaktif di  laboratorium di Swiss untuk mengetahui usia fosil yang ditemukan di Sirtwo Island, Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, KBB. (Foto: Istimewa)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Umur fosil yang ditemukan di kawasan Sirtwo Island, Kampung Suramanggala RT 01/01, Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), masih belum bisa dipastikan. Guna memastikannya penelitian fosil gajah dan banteng tersebut dibutuhkan waktu lama karena harus dilakukan secara detail. 

Tim peneliti dari ITB dan Universitas Indonesia (UI) hingga saat ini masih menunggu hasil uji sampel secara radioaktif di  laboratorium di Swiss. 

"Sampel fosil itu sedang dianalisis di laboratorium di Swiss. Perlu analisis yang sangat detail, jadi butuh waktu lama panjang agar hasilnya diketahui," kata Paleontolog UI, Sukiato Khurniawan, Senin (22/8/2022).


Analisis radioaktif sangat diperlukan untuk mengetahui umur fosil dan keterkaitannya dengan situs-situs lain di sekitar lokasi penemuan fosil. Salah satunya situs fosil di Goa Pawon, yang menjadi lokasi ditemukannya sejumlah artefak dan fosil manusia purba.

Pihaknya tidak ingin terburu-buru mengambil kesimpulan tanpa landasan yang sifatnya objektif. Apalagi fosil ini cukup penting, sehingga harus berhati-hati agar tidak memberikan informasi yang salah kepada masyarakat dan komunitas akademis.

"Pengujian ini menjadi penting untuk mengetahui umur hewan di sana (Sirtwo Island) dan hubungannya dengan situs lain, seperti di sekitar Gua Pawon," sebutnya


Sebelumnya tim peneliti gabungan juga telah mengambil sampel arang dan pasir untuk mengukur usia fosil kerbau dan gajah di Sirtwo Island Minggu 16 Januari 2022. Sampel arang diambil untuk mengetahui usia fosil kerbau dengan metode penanggalan karbon (carbon dating). 

"Sampel arang diambil untuk mengetahui usia fosil dengan metode carbon dating, sementara sampel pasir untuk mengetahui penanggalan dengan cara Opticle Stimulated Lumination (OSL)," kata Paleontolog ITB, Mika Rizki Puspaningrum kala itu. 



Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut