Usai Garut, Publik Gempar dengan Komunitas Gay Purwakarta di Medsos
PURWAKARTA, iNews.id – Jagat maya kembali dibuat geger dengan menyebarnya grup komunitas gay Purwakarta, Jawa Barat (Jabar), yang viral di media sosial (medsos) Facebook. Anggotanya bahkan mencapai seribuan akun.
Hal itu pun meresahkan masyarakat dan para pelajar di Purwakarta. Mereka meminta polisi bergerak cepat mengungkap dan membubarkan komunitas penyimpangan seksual tersebut.
Informasi yang dirangkum, grup bernama komunitas gay Purwakarta mendadak viral. Komunitas ini awalnya tak memiliki pengaturan keamanan sehingga dapat diakses oleh siapa saja meski tak menjadi anggota. Namun kini, akses mulai ditutup dan tak bisa lagi melihat riwayat postingan.
Penelusuran iNews, grup komunitas gay Purwakarta di Facebook ini disukai sedikitnya 1.218 orang dan diikutu 1.245 akun medsos. Sebelum sempat sulit diakses, isi perbincangan dalam grup itu mencari dan menawarkan pasangan kencan laki-laki. Baik usia muda mau pun yang sudah berumur.
Tak sedikit juga komentar warganet yang mencemooh dan mencaci anggota komunitas tersebut. Namun tak sedikit pula yang mendoakan agar mereka yang menjadi anggota komunitas diberikan hidayah untuk kembali hidup normal.
“Saya sedih mendengar kabar ini. Kenapa ya terjadi di Purwakarta. LGBT ini kan dilarang agama,” kaya Najwa Asila, salah seorang pelajar SMA di Purwakarta.
Senada disampaikan Arsa Indira Restu, pelajar lainnya. Dia menilai perlu diintensifkan kembali razia terhadap pelajar agar hal seperti ini bisa dicegah. “Polisi harus bisa mengungkap kasus ini karena telah meresahkan kami sebagai pelajar,” ujarnya.
Kabar adanya grup komunitas gay Purwakarta sudah tercium Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Purwakarta. Ketua MUI Purwakarta KH Jhon Dien merasa perihatin dengan maraknya informasi LGBT, termasuk gay di dalamnya.
Dia meminta instansi terkait peduli dan MUI segera akan menggelar musyawarah bersama stakeholder untuk membuat imbauan tertulis. “Tentunya kami merasa perihatin dengan kabar ini. Tindakan nyata MUI saat ini dengan melakukan dakwah di tingkat kecamatan soal LGBT dan prostitusi. Kami bersama instansi terkait akan terus memantau soal ini,” ujarnya.
Diketahui, sebelumnya publik dan warganet gempar dengan viralnya grup medos gay di Kabupaten Garut yang kini telah diblokir. Kasus ini telah menjadi sorotoan masyarakat dan kepolisian.
Editor: Donald Karouw