Update Kasus Keracunan di Purwakarta, Polisi Periksa Juru Masak dan Pengurus Masjid
PURWAKARTA, iNews.id - Petugas Satreskrim Polres Purwakarta memeriksa juru masak dan pengurus Masjid Al-Hidayah, Kampung Cikubang, RW 01, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Sabtu (18/11/2023). Pemeriksaan dilakukan polisi untuk mengungkap penyebab 168 warga keracunan pada Jumat (17/11/2023).
Polisi juga meminta keterangan saksi, pengurus masjid yang membungkus makanan, termasuk donatur yang memberikan bantuan makanan itu.
Supena, pengurus Masjid Al-Hidayah mengatakan, aksi jumat berkah ini sudah berlangsung selama 2 tahun terakhir. Nasi dan lauk pauk itu didapatkan dari donatur lalu dibagikan kepada warga.
"Donatur di Kampung Cikubang hanya menyediakan nasi. Sedangkan telur dan mi goreng dikirim oleh donatur dari Kecamatan Purwakarta Kota. Warga sekitar hanya membungkus dan membagikannya," kata Supena.
Supena menyatakan, sebanyak 250 nasi kotak di siapkan setiap minggu dengan menu berbeda-beda. Selama dua tahun berjalan, baru kali ini terjadi peristiwa keracunan. "Kejadian keracunan massal ini baru pertama kali terjadi setelah dua tahun berjalan," ujar Supena.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 168 warga mengalami keracunan seusai menyantap nasi kotak yang dibagikan dalam kegiatan Jumat berkah di Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jumat (17/11/2023). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, kronologi kejadian berawal, warga mendapatkan nasi kotak dengan lauk telur balado, mi goreng, dan gorengan. Total paket nasi yang dibagikan sebanyak 250 kotak.
Nasi kotak dalam kegiatan Jumat berkah tersebut dikonsumsi warga seusai melaksanakan salah Jumat di Masjid Al Hidayah, Kampung Cikubang, RW 01, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta.
"Setelah selesai melaksanakan salat Jumat di Masjid Al Hidayah, para jamaah mengambil nasi karena sudah menjadi kegiatan rutin setiap hari Jumat dalam tema Jumat berkah," tutur Kabid Humas.
Beberapa jam setelah menyantap nasi kota itu, para korban mengalami gejala mual, pusing, muntah, dan diare. Para korban dilarikan ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan. Jumat korban terus bertambah pada Jumat malam.
"Korban diduga mengalami keracunan makanan dengan gejala pusing, muntah dan buang air besar, diare. Total korban 168 orang," kata Kabid Humas Polda Jabar saat dikonfirmasi, Sabtu (18/11/2023).
Kombes Pol Ibrahim Tompo menyatakan, dari 168 korban keracunan, 85 orang berobat ke Klinik Ibnu Sina, 10 di antaranya dirawat. Sebanyak 14 orang berobat ke Puskesmas Kiarapeses, dan 58 orang di Puskesmas Wanayasa, 31 di antaranya dirawat.
Sedangkan di Rumah Sakit Holistik, 9 orang dirawat. Di Klinik Hafiz Wayanasa, 1 orang dirawat dan di Bidan Desa Puskamulya 1 orang dirawat. "Dipastikan tidak ada korban meninggal dalam kejadian ini," ujar Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, petugas Polsek Kiarapedes dan Polres Purwakarta telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sampel makanan yang dikonsumsi warga untuk diperiksa di laboratorium.
Sementara itu, Camat Kiarapedes Halmi Setiawan memastikan biaya pengobatan bagi korban keracunan ditanggung oleh pemerintah. Sebab, peristiwa keracunan massal ini merupakan musibah.
Editor: Agus Warsudi