get app
inews
Aa Text
Read Next : 4 Kendaraan Tabrakan Beruntun di Jalan BKR Bandung, Sopir Pikap Tewas Tergencet

Unpas Bandung Kukuhkan 2 Guru Besar Bidang Ilmu Sistem Politik Internasional dan Administrasi Publik

Sabtu, 23 September 2023 - 15:40:00 WIB
Unpas Bandung Kukuhkan 2 Guru Besar Bidang Ilmu Sistem Politik Internasional dan Administrasi Publik
Sidang Terbuka Senat Unpas mengukuhkan Guru Besar Ilmu Sistem Politik Internasional Prof Dr M Budiana SIP MSi dan Guru Besar Ilmu Administrasi Publik Prof Dr Thomas Bustomi MSi. (FOTO: istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Universitas Pasundan (Unpas) Bandung mengukuhkan dua Guru Besar Ilmu Sistem Politik Internasional Prof Dr M Budiana SIP MSi dan Guru Besar Ilmu Administrasi Publik Prof Dr Thomas Bustomi MSi di Aula Mandala Saba Ir H Djuanda, Gedung Rektorat, Kampus II Unpas, Jalan Tamansari, Sabtu (23/9/2023). Pengukuhan dilaksanakan dalam sidang terbuka Senat Unpas setelah kedua guru besar menyampaikan orasi ilmiah.

Rektor Unpas Prof Eddy Jusuf mengatakan, saat ini Unpas telah memiliki 34 guru besar dan akan bertambah lagi 7 guru besar pada tahun ini. Sehingga total Unpas akan memiliki 41 guru besar.

“Bagi lembaga (Unpas), kelahiran guru besar ini akan menjadi sebuah kekuatan. SDM di perguruan tinggi itu harus kuat karena guru besar adalah puncak karier seorang dosen,” kata Rektor Unpas.

"Tujuan seorang dosen jangan menjadi pejabat struktural. Tetapi, tujuan utama seorang dosen itu harus menjadi guru besar," ujar Prof Eddy Jusuf.

Sementara itu, Ketua Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Prof M Didi Turmudzi mengatakan, sistem pendidikan tidak berdiri sendiri. Proses dan kinerja sistem pendidikan, termasuk proses dan kinerja perguruan tinggi dikonstruksi secara sosial.

“Dia (pendidikan tinggi) tunduk kepada politik pendidikan yang berlaku di negeri ini, sehingga rentan terhadap kepentingan dan pengaruh kapitalisasi yang sangat perkasa, juga sering tidak berdaya mengkritisi budaya masyarakat karena merupakan bagian integral,” kata Prof Didi Turmudzi.

Prof Didi menyatakan, hal itu merupakan pekerjaan rumah bagi para dosen dan guru besar untuk memberi solusi dan kontribusi bagi kelangsungan hidup negara dan bangsa sesuai amanat kemerdekaan.

Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar-Banten Syamsuri berharap kepada dua guru besar Unpas yang baru dikukuhkan, harus produktif. “Saya sangat berharap kepada para guru besar ini bisa menjadi katalisator dosen-dosen yang lain, baik di Unpas maupun di perguruan tinggi yang lain untuk meningkatkan karir akademik,” kata Syamsuri.

Menurut Syamsuri, mutu dan kualitas perguruan tinggi adalah kualitas lulusan dan dosen. Semakin banyak guru besar dan dosen yang ada, perguruan tinggi harus produktif, baik dari hal penelitian, inovasi dan pengabdian kepada masyarakat.

Orasi Ilmiah

Guru Besar Ilmu Sistem Politik Prof Budiana dalam orasi ilmiahnya mengusung judul “Strategi Pemerintah Joko Widodo dalam Menghadapi Dinamika Politik Internasional pada Saat Presidensi G-20 tahun 2022 dan KTT ASEAN tahun 2023”. 

Sedangkan Prof. Thomas menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul “Administrasi Publik Baru: Dinamika Manajemen Publik Seiring Pergeseran ‘Citizen to Netizen’.

Seusai orasi ilmiah, Prof Budiana mengatakan, suatu capaian luar biasa bagi seorang dosen bisa menjadi guru besar. Selanjutnya adalah bagaimana ke depannya untuk mempertanggungjawabkan sebuah etika akademik sebagai guru besar, baik di lingkungan kampus maupun masyarakat dalam rangka mengabdi kepada bangsa dan negara.

Ketua KONI Jabar ini mengatakan, penelitian yang sering diteliti adalah seputar komunikasi, strategi politik juga sistem politik internasional. “Mudah-mudahan pemerintah bisa mendengarkannya. Termasuk stakeholder politik lain di luar pemerintahan,” kata Prof Budiana.

Guru Besar Ilmu Administrasi Publik Prof Thomas mengatakan, jabatan guru besar bukan hanya jabatan proposional tetapi secara fungsional harus memberikan ruang dan peluang bagi siapa pun untuk mengkaji ilmu pengetahuan.

“Tentu saja pencapaian guru besar ini akan memberikan kebarokahan bagi kita semua. Khususnya pada generasi penerus juga untuk sama-sama menimba ilmu dalam bidangnya masing-masing,” kata Prof Thomas.

Prof Thomas menyatakan, saat ini tantangan yang paling berat saat ini adalah pergeseran dari citizen to netizen, seharusnya peran netizen mencerminkan peran citizen yaitu bagaimana menyeimbangkan hak dan kewajiban sebagai warga negara.

“Dengan perkembangan teknologi saat ini, kita sudah tidak bisa melihat lagi batas-batas antar negara. Oleh karena itu, mari dalam kesempatan ke depan harus mencerminkan sebagaimana nilai-nilai yang sudah diwariskan kepada kita bahwa apapun yang terjadi dalam perkembangan ini kita harus membumi harus mewariskan cita-cita luhur bangsa Indonesia,” ujar Prof Thomas.

Acara pengukuhan 2 guru besar itu dihadiri oleh Dansesko TNI Marsekal Madya (Marsdya) Samsul Rizal, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono, Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan Mayjen TNI (purnawirawan) TB Hasanuddin, Ketua Komisi I DPRD Jabar Bedi Budiman, Ketua KPID Jabar Adiyana Slamet.

Kemudian Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Kepala Kejati Jabar Ade Sutiawarman, Kakanwil Kumham Jabar R Andika Dwi Prasetya, Kadisbudpar Kota Bandung Arief Syaifudin. Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih, Ketua YPDM Pasundan Dadang Mulyana, dan undangan.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut