get app
inews
Aa Text
Read Next : Wujudkan Zona Hijau, Babel Terus Sosialisasikan Prokes Covid-19

Unpad Ciptakan 5 Produk Inovatif untuk Tingkatkan Kapasitas Pemeriksaan Lab Covid-19

Sabtu, 13 Juni 2020 - 10:54:00 WIB
Unpad Ciptakan 5 Produk Inovatif untuk Tingkatkan Kapasitas Pemeriksaan Lab Covid-19
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam acara serah terima Laboratorium Mobile BSL3 di FK Unpad, Kota Bandung,

BANDUNG, iNews.id – Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung melakukan terobosan untuk mendukung peningkatan kapasitas pemeriksaan laboratorium terkait Covid-19. Selama riset menghasilkan produk-produk inovatif untuk memeriksa sampel serta mendeteksi virus corona.

Salah seorang anggota tim peneliti Savira Ekawardhani mengatakan, pengembangan produk-produk Unpad ini didasari kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas dan mobilitas pemeriksaan masif Covid-19 di Jawa Barat. Pemeriksaan lab saat ini relatif masih terbatas.

"Produk Unpad akan menjadi komplemen penting untuk berbagai jenis mobile lab untuk tes masif saat ini. Sebagai inovasi yang dikembangkan berdasarkan pengalaman pengguna dan memiliki kandungan lokal yang tinggi serta diproduksi di dalam negeri, produk-produk ini akan terjangkau dan mendukung kemandirian bangsa," kata Savira dalam keterangan pers, Sabtu (13/6/2020).

Kelima produk merupakan inovasi Unpad melalui tim peneliti RSP Unpad yang diketuai dr Lia Faridah dengan berkolaborasi dengan beberapa pihak peneliti lain, termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kemampuan portabel dan tahan dalam perjalanan jauh, kelima produk ini untuk dapat dipakai dalam fasilitas mobile lab.

Kelima produk ini dipresentasikan di hadapan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam acara serah terima Peminjaman Laboratorium Mobile Bio Safety Level 3 (BSL 3) Bio Farma kepada Universitas Padjadjaran.

Inovasi pertama yaitu NanoMag PrintG, bahan yang relatif murah namun berkualitas tinggi untuk menunjang ektraksi RNA pada pengujian Covid-19 dengan metode real time PCR. Pengujian dengan rt-PCR memerlukan bahan untuk menangkap dan memisahkan molekul asam nukleat.

Bahan komersial ini merupakan bahan magnetic beads dan biasanya harus diimpor dari luar negeri dalam bentuk satu paket kit ekstraksi dengan harga tinggi. Berdasarkan hal itu, Pusat Riset Nanoteknologi dan Graphene (PrintG) Unpad bekerja sama dengan RSP dan Laboratorium Biologi Molekuler Unpad mengembangkan magnetic beads sebagai komponen dari kit ekstraksi RNA dalam skala laboratorium.

“Hasil uji sudah menunjukkan NanoMag PrintG dapat mengikat RNA SARS-CoV-2 secara efektif. NanoMag PrintG dibuat dari bahan-bahan lokal sehingga dapat meningkatkan kemandirian bangsa dalam memproduksi reagensia biologi molekuler,” bunyi siaran pers Unpad.

Harga nanobeads magnetik PrintG sebagai produk lokal ini lebih murah 50 persen dari harga beads komersial. PrintG mampu memproduksi nanobeads magnetik ini dalam jumlah yang memadai sesuai dengan kebutuhan dan hanya memerlukan waktu dua hari saja untuk satu kali proses produksi. Kendati demikian, NanoMag PrintG tetap harus melalui pengujian terlebih dahulu agar diperoleh izin produksi.

Terkait penemuan kit dengan nanobeads magnetik, Unpad juga menghasilkan inovasi lain, yaitu produk mesin otomatis untuk ekstraksi DNA/RNA berskala besar berbasis beads magnetik. Alat ini dinamai Auto Magnetic Extractor atau AutoMager.

Kelebihan AutoMager dibandingkan alat yang telah ada yaitu bersifat user-driven design, yaitu dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan spesifik dari pengguna. Selain itu, alat otomatis ini dapat mengurangi faktor operator error dan kebutuhan akan SDM yang terlatih khusus.

Proses kerja ditunjang oleh mobile apps untuk memudahkan operasional dan pencatatan. Protokol ekstraksi yang dapat diprogram menjadi sangat terukur, presisi dan reproducible, sehingga meningkatan kualitas RNA hasil ekstraksi dengan turn around time lebih singkat dari alat ekstraksi lain.

“Alat ini juga memiliki fleksibilitas penggunaan bermacam kit reagen ekstraksi berbasis magnet (open system). Mesin otomatis ini juga berkemampuan high throughput yang memungkinkan ekstraksi sampai 96 sampel satu kali jalan,” kata Unpad.

Di luar aspek teknis, alat ini juga mengandung persentasi bahan lokal yang mendekati 90 persen. Karena itu, alat ini dimungkinkan untuk dipasarkan dengan harga jauh lebih rendah dibandingkan mesin impor. Tim peneliti menargetkan produksi alat ini pada September 2020.

Inovasi lainnya yaitu GanexpaD, kit dan sistem ekstraksi RNA dengan kapasitas tinggi dan biaya murah hasil kerjasama Laboratorium RSP Unpad dan Laboratorium Biokimia ITB. Produk ini diciptakan berdasarkan keinginan Tim Covid-19 Unpad untuk meningkatkan kapasitas ekstraksi manual virus dalam proses PCR dari 24 sampel menjadi 96 sampel.

Tim Covid-19 FK-Unpad bekerja sama dengan Prodi Kimia-FMIPA ITB kemudian mengembangkan teknologi pembuatan kit ekstraksi berbiaya murah dan berkapasitas tinggi. Pengalihan sistem sentrifugasi ke sistem pemompaan vakum membuat proses ekstraksi RNA virus tidak lagi membutuhkan biaya yang sangat mahal.

Produk inovatif lainnya yaitu VitPAD-iceless Transport System, sebuah Viral Trasport Medium (VTM) karya Unpad yang memiliki ketahanan dan keamanan untuk penyimpanan dan transportasi sampel virus di suhu ruang. Ketergantungan akan VTM impor yang mahal menjadi kendala utama dalam pemeriksaan Covid-19 sehingga persediaan semakin menipis di Indonesia.

Selain itu, penyimpanan sampel VTM yang harus berada di suhu 2-8 derajat celcius juga menjadi kendala, karena membutuhkan icebox dengan pengamanan berlapis. Keterbatasan ini mendorong Tim Covid-19 Unpad untuk membuat VTM sendiri.

Inovasi kelima yaitu Chilli miniCycler, mesin PCR konvensional portabel yang dapat dioperasikan baik di dalam laboratorium, lab sentinel, maupun dalam kondisi lapangan. Mesin ini dapat bekerja secara independen maupun terkontrol melalui smartphone.

“Chilli miniCycler memiliki kelebihan sebagai alat portabel yang berukuran kecil sehingga mudah dibawabawa di tas punggung dan dapat diadaptasikan pada kondisi lingkungan kerja yang bervariasi,” kata Savira.

Mesin PCR portabel ini juga memiliki open system. Artinya, mesin ini dapat digunakan dengan memanfaatkan reagen merek apapun yang ada di pasaran. Selain itu, mesin ini diproduksi oleh kemampuan rekayasa teknis lokal.

Editor: Faieq Hidayat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut