get app
inews
Aa Text
Read Next : Live Streaming Promosikan Judi Slot, Gadis Cantik di Sukabumi Ditangkap

Unjuk Rasa Berujung Ricuh, Massa dan Polisi Bentrok di Depan Gedung DPRD Sukabumi

Rabu, 30 Agustus 2023 - 16:28:00 WIB
Unjuk Rasa Berujung Ricuh, Massa dan Polisi Bentrok di Depan Gedung DPRD Sukabumi
Massa bentrok dengan polisi di depan Gedung DPRD Kabupaten Sukabumi. (FOTO: ILHAM NUGRAHA)

SUKABUMI, INews.id - Ratusan orang berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Sukabumi, Rabu (30/8/2023). Aksi itu berujung ricuh, massa bentrok dengan polisi. 

Pantauan di lapangan, kericuhan dipicu ketidakpuasan massa atas hasil Pemilu 2024. Bentrokan antara masa pengunjuk rasa dengan polisi tak terhindarkan. Massa memaksa masuk ke Gedung DPRD Kabupaten Sukabumi. Petugas yang berjaga mencegah massa agar tidak melakukan tindakan anarkistis.

Namun massa semakin beringas dengan melempar batu, botol, dan benda keras lainnya. Provokator semakin memanaskan situasi sehingga meningkatkan ketegangan antara massa dengan aparat kepolisian. 

Polres Sukabumi mengerahkan personel pengendali massa (dalmas) yang dilengkapi tameng, body armor, dan helm. Mereka membentuk barisan untuk menghadapi situasi yang memanas.

Upaya pembubaran menggunakan water cannon terus dilakukan. Namun, massa aksi semakin beringas dan akhirnya kepolisian terpaksa menggunakan gas air mata.

Kapolres Sukabumi, AKBP Maruli Pardede mengatakan, kericuhan massa dengan kepolisian merupakan simulasi kesiapan anggota dalam mengantisipasi kerawanan saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Hari ini, saya didampingi unsur Forkompimda Kabupaten Sukabumi untuk menyaksikan simulasi yang dilakukan oleh tim gabungan. Tim ini terdiri dari unsur TNI, unsur Polri, dan unsur pemerintah daerah," kata Kapolres Sukabumi, Rabu (30/8/2023). 

AKBP Maruli Pardede menyatakan, simulasi tersebut diskenario seperti kejadian nyata terjadi di depan Gedung DPRD Kabupaten Sukabumi. Sehingga saat pelaksanaan yang sesungguhnya, Polres Sukabumi memiliki pemahaman jelas mengenai tugas masing-masing. Siapa yang bertanggung jawab, dan bagaimana langkah-langkah yang harus diambil. 

"Saat pelaksanaan terjadi kontigensi, kita tidak tahu, siapa, berbuat apa, bertanggung jawab kepada siapa, tidak ada yang jelas, oleh karena itu kami minta ini dilaksanakan dengan serius dengan simulasi bahwa ini benar benar terjadi di kantor DPRD," ujar AKBP Maruli Pardede. 

Selain itu, simulasi tersebut menyiapkan total 500 personel yang berasal dari unsur TNI, Polri, Brimob, pemerintah daerah, dan unsur terkait lainnya. Selain personel, pihaknya telah menyediakan dukungan alat berupa kendaraan taktis dari Polres, pemda, damkar, dan TNI. 

"Simulasi ini dilakukan dengan mengacu pada peraturan Kapolri (perka) 01 tahun 2009. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa setiap tahapan yang harus dilakukan oleh anggota terkait telah dipahami dengan baik," tutur Kapolres Sukabumi. 

Sementara itu, Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri mengatakan, simulasi ini terasa begitu nyata sehingga terasa seolah-olah situasi sesungguhnya. 

"Apresiasi khusus atas nama pemerintah daerah kepada unsur forkompimda dan Pak Kapolres sebagai pimpinan sektor yang bertanggung jawab atas keberhasilan acara ini. Semoga keberhasilan ini terus berlanjut dan Sukabumi tetap menjadi daerah yang aman dan kondusif bagi kesejahteraan masyarakat, baik fisik maupun mental," tambahnya Iyos Somantri. 

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut