Ugal-ugalan di Jalan, Belasan Pelajar Digelandang ke Mapolres Banjar

BANJAR, iNews.id - Belasan pelajar SMP, SMA, dan SMK digelandang petugas ke Mapolres Banjar. Mereka diamankan lantaran ugal-ugalan di Jalan Letjen Suwarto, Kota Banjar sehingga meresahkan masyarakat.
Aksi ugal-ugalan para pelajar yang mengaku tergabung dalam geng motor Bharkaz Boy itu sempat viral di media sosial (medsos).
Saat diamankan dan digelandang ke Mapolres Banjar, belasan pelajar tersebut tertunduk lesu, berbeda ketika mereka ugal-ugalan di jalan.
Selain para pelajar, Polres Banjar juga menghadirkan para orang tua belasan pelajar itu dan guru di Aula Polres Banjar.
Belajar remaja yang diamankan itu tercatat sebagai siswa SMPN 1, SMPN 5, SMPN 7 Kota Banjar dan SMPN 1 Cisaga serta siswa SMKN 2 Kota Banjar, SMK Pasundan dan SMAN 3 Kota Banjar.
"Mereka dipanggil untuk diberikan edukasi bersama orang tua dan guru di sekolah masing-masing," kata Kapolres Banjar AKBP Bayu Catur Prabowo.
AKBP Bayu Catur Prabowo menyatakan, Polres Banjar masih memberi kesempatan kepada mereka untuk memperbaiki diri karena mereka masih berstatus pelajar dan di bawah umur.
"Semoga ini dapat dijadikan pelajaran dan orang tua khususnya dapat lebih meningkatkan pengawasan terhadap pergaulan anaknya. Jangan sampai dibiarkan berkeliaran sampai malam," ujar AKBP Bayu Catur Prabowo.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Banjar AKP Ali Jupri mengatakan, petugas akan menindak tegas para pelajar ini jika dikemudian hari masih terlibat kasus sama, ugal-ugalan di jalan.
"Jangan sampai mereka yang kami beri kesempatan kali ini menjadi seorang penjahat jalanan. Gunakan kesempatan ini untuk betul-betul memperbaiki diri," kata Kasatreskrim Polres Banjar.
AKP Ali Jupri menyatakan, belasan remaja ini tidak dikenakan hukuman pidana karena masih di bawah umur. "Jadi kami lakukan pembinaan sekaligus edukasi kepada mereka agar dapat memberikan efek jera," ujar dia.
Belasan pelajar tersebut diminta memohon ampunan kepada orang tua dan guru yang hadir untuk menebus kesalahannya.
Suasana dramatis terjadi manakala para orang tua dan guru memeluk para pelajar yang diwarnai isak tangis. Nampak beberapa siswa bahkan mengeluarkan air mata penyesalan saat berada dalam pelukan ibunya.
Wakasek SMKN 2 Banjar Dadi Satriadi, mengaku bahwa pihaknya selama ini sudah memberikan banyak program yang berkaitan dengan pembinaan terhadap siswanya.
"Kurang bagaimana kami menggelar berbagai pembinaan baik itu imbauan bersama kepolisian, edukasi, dan sejenisnya yang rutin kami lakukan tapi kalaupun ini terjadi di luar jam pelajaran sekolah, kami meminta kerja sama orang tua siswa agar lebih meningkatkan pengawasannya," kata Wakasek SMKN 2 Banjar.
Atas keterlibatan siswanya, Dedi Satriadi menyebut, akan memberikan pembinaan terhadap pelajar yang terlibat.
Salah satu orang tua pelajar dari Kelurahan Hegarsari mengatakan, sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan Polres Banjar untuk putranya.
Dia sudah sering mengingatkan putranya agar tidak terlibat dalam perkumpulan atau geng motor yang tidak ada manfaatnya.
"Bahkan masyarakat di lingkungan Pangadegan juga sudah resah dengan aksi ratusan geng motor yang setiap Sabtu selalu membuat warga ketakutan saat akan ke Pasar karena mereka bersenjata tajam melakukan tawuran di kawasan tersebut pada pukul tiga dinihari," ujar dia.
Seusai mengetahui bahwa putranya menjadi salah satu anggota geng motor tersebut, pria ini mengaku akan menindak tegas kenakalan putranya agar tidak terjadi lagi hal yang tak diinginkan.
Editor: Agus Warsudi