get app
inews
Aa Text
Read Next : Hilal di Bandung Tak Teramati, Lebaran Dipastikan Sabtu 22 April 2023?

Tradisi Lebaran di Bandung, Seikat Bunga Sedap Malam Hiasi Ruang Tamu

Kamis, 20 April 2023 - 15:21:00 WIB
Tradisi Lebaran di Bandung, Seikat Bunga Sedap Malam Hiasi Ruang Tamu
Umat Islam di Bandung memiliki tradisi unik saat lebaran, yaitu, menempatkan seikat bunga sedap malam dalam vas berisi air untuk menghiasi ruang tamu. (FOTO: ISTIMEWA)

BANDUNG, iNews.id - Setiap daerah di Indonesia, memiliki tradisi khas merayakan Idul Fitri atau Lebaran. Tradisi itu masih ada yang bertahan sampai saat ini, tapi tak sedikit pula yang punah.

Konon, tradisi menyambut dan merayakan Idul Fitri dilaksanakan masyarakat Indonesia zaman dahulu. Jauh sebelum penjajah Belanda datang ke Indonesia.  

Berdasarkan informasi yang dihimpun, dari sekian banyak tradisi khas lebaran, satu yang sama adalah saling mengantarkan makanan.

Ketupat dan opor ayam merupakan menu wajib ada di atas meja saat lebaran tiba. Tradisi ketupat juga dilaksanakan umat Islam Indonesia di semua daerah.

Namun selain kesamaan, pasti ada perbedaan tradisi dalam menyambut dan merayakan Lebaran di masing-masing daerah.

Lantas bagaimana tradisi lebaran di Bandung? Berdasarkan referensi dan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, berikut tradisi lebaran di Bandung:

1. Bunga Sedap Malam

Seikat bunga sedam malam dalam vas berisi air biasanya menghiasi rumah umat Islam di Bandung saat lebaran. (FOTO: ISTIMEWA)
Seikat bunga sedap malam dalam vas berisi air menghiasi rumah umat Islam di Bandung saat lebaran. (FOTO: ISTIMEWA)

Masyarakat muslim di Kota Bandung memiliki tradisi khas tersendiri dan berbeda dari daerah lain, untuk menyambut dan merayakan Idul Fitri, yaitu, menempatkan beberapa ikat bunga sedap malam dengan wanginya yang khas dan bertahan cukup lama, di ruang tamu.

Bunga sedap malam itu ditempatkan di toples atau pot dari kaca dan diberi air. Selain sebagai penghias, bunga sedap malam yang ditempatkan di ruang tamu juga jadi pengharum ruangan.

Sekitar 10 tahun lalu, tradisi meletakkan bunga sedap malam di ruang tamu untuk menyambut dan merayakan lebaran masih dilestarikan umat Islam di Kota Bandung.

Untuk mendapatkan bunga sedap malam itu, warga Kota Bandung akan menyerbu pasar bunga di kawasan Jalan Otto Iskandardinata (Ottista) tepatnya di gapura Situs Makam Bupati Bandung  RAA Wiranatakusumah dan sekitarnya.

Di sini, para penjual bunga menjajakan dagangannya sejak dini hari hingga subuh. Sebagian besar orang membeli bunga sedap malam.

Konon kini, tradisi meletakkan bunga sedap malam di tengah ruang tamu saat lebaran sudah jarang dilakukan muslim di Bandung. Sayang sekali.

2. Nganteuran

Trandisi saling mengantarkan makanan khas Lebaran dilaksakana umat Islam di Bandung. (FOTO: ISTIMEWA)
Trandisi saling mengantarkan makanan khas Lebaran dilaksakana umat Islam di Bandung. (FOTO: ISTIMEWA)

Tradisi ini hampir dilakukan di semua daerah di Indonesia, yaitu, saling mengantarkan makanan. Di Bandung, tradisi itu dikenal dengan istilah nganteuran.

Dalam tradisi ini, umat Islam yang bertetangga dekat, saling mengantarkan makanan lebaran pada sore atau malam menjelang lebaran. 

Biasanya, menu yang diantarkan berupa opor ayam, ketupat, dan sambal goreng kentang serta kue-kue khas lebaran. Makanan itu ditempatkan di wadah seperti rantang, mangkuk, dan piring.

Setelah diterima, tuan rumah akan mengisi kembali rantang atau wadah tempat antaran itu dengan makanan sebagai ungkapan terima kasih.

Sayang, tradisi yang sangat baik dalam mempererat persaudaraan dan jalinan silaturahmi ini sudah mulai luntur dan tak menutup kemungkinan tidak lama lagi punah. 

Saat ini, umat Islam di Kota Bandung, sudah jarang yang masih melaksanakan tradisi anteuran.

3. Ngadulag

Ngadulag, tradisi menabuh bedug sambil keliling kampung. (FOTO: ANTARA)
Ngadulag, tradisi menabuh bedug sambil keliling kampung. (FOTO: ANTARA)

Tradisi ngadulag mungkin juga dilaksanakan masyarakat di daerah lain. Ngadulag adalah menabuh bedug dengan berirama sambil mengumandangkan takbir, tahmid, tasbih, dan selawat.

Dalam tradisi ngadulag di Bandung, pemuda dan anak-anak, mengelilingi kampung atau desa sambil membawa bedug dan mengumandangkan takbir.

Biasanya, pemuda dan anak-anak itu berhenti di setiap rumah untuk meminta sumbangan kue atau kopi untuk bekal mereka begadang membunyikan bedug dan melantunkan takbir hingga dini hari.

Tradisi ngadulag merupakan tanda gembira meraih kemenangan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Namun sayang, tradisi ngadulag pun kini mulai hilang. Pemuda dan anak-anak lebih memilih menggunakan mobil untuk keliling jalan protokol kota atau takbir keliling. 

4. Sungkeman

Anak sungkem, meminta maaf dan ampunan dari orang tua saat lebaran. (FOTO: ANTARA)
Anak sungkem, meminta maaf dan ampunan dari orang tua saat lebaran. (FOTO: ANTARA)

Tradisi lebaran di Bandung berikutnya adalah sungkem atau sungkeman kepada orang tua. Sungkeman biasanya dilaksanakan setelah sholat Id.

Anggota keluarga, dari ayah ibu, kakek nenek, kakak, adik, ponakan, kumpul di rumah. Sungkeman pertama dilakukan oleh ayah ibu kepada kakek dan nenek.

Kemudian, dilakukan oleh anak-anak sungkem kepada kekek nenek dan ayah ibu. Saat sungkeman, anak meminta maaf kepada orang tua mereka. 

Begitu juga orang tua meminta maaf jika ada sikap dan tutur kata yang pernah terucap atau diucapkan kepada anak-anak.

Tradisi ini tampaknya masih dilaksanakan di Bandung setiap lebaran tiba. 

5. Nyekar

Tradisi nyekar atau ziara ke makam orang tua, dilaksanakan umat Islam di Bandung saat lebaran. (FOTO: ISTIMEWA)
Tradisi nyekar atau ziara ke makam orang tua, dilaksanakan umat Islam di Bandung saat lebaran. (FOTO: ISTIMEWA)

Tradisi nyekar atau menaburkan bunga dan berdoa di makam orang tua dan saudara, dilaksanakan umat Islam di Bandung saat menjelang Ramadhan dan saat lebaran atau Idul Fitri.

Nyekar dilaksanakan seusai sholat Id. Setelah bersalam-salaman dengan tetangga dan handai taulan seusai sholat di masjid atau lapangan, masing-masing keluarga berangkat ke tempat permakaman.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut