Tokoh Jawa Barat Komitmen Siap Satu Barisan dengan PKS

BANDUNG, iNews.id - Sejumlah tokoh masyarakat Jawa Barat berkomitmen siap satu barisan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jabar dalam menghadapi dinamika politik dan sosial. Komitmen tersebut disampaikan para tokoh Jabar dalam pertemuan di Kantor DPTW PKS Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung.

Acara bertajuk “Silaturahim dan Buka Bersama PKS dan Tokoh Masyarakat Jawa Barat” yang digelar Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jabar pada Minggu (17/4/2022) sore itu berlangsung dalam suasana kekeluargaan. Acara berlangsung secara hybrid, baik online maupun offline.

Baca Juga

Ini Rekomendasi Rakerwil PKS Jabar, Buka Pintu untuk Seluruh Komponen Bangsa

Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Jabar Drs H Didik Agus T MPd mengatakan, di antara tokoh yang hadir, ada yang sudah lama berinteraksi dengan PKS.

Baca Juga

Sambut Pemilu 2024, PKS Siap Manfaatkan Kemajuan Teknologi Internet

"Bersyukur saat ini bisa berkumpul bersama dalam suasana silaturahim yang cukup baik. Karena pertemuan ini dihadiri oleh tokoh dari berbagai elemen masyarakat," kata Ketua MPW PKS Jabar.

Ketua DPW PKS Jabar Haru Suandharu mengatakan, tokoh-tokoh yang hadir adalah orang-orang yang sudah memiliki ikatan batin dengan PKS. Sehingga silaturahmi itu bisa dikatakan sebagai pertemuan keluarga besar PKS.

Baca Juga

PKS Bilang Begini soal Oded M Danial Bakal Jadi Nama Jalan di Bandung

“Jadi inilah pertemuan keluarga besar PKS. Mudah-mudahan dengan kebersamaan kita pada sore hari ini insya Allah akan sering datang ke kantor (DPTW PKS). Karena (kantor) ini adalah rumah kita bersama. Rumah yang menjadi harapan masyarakat Jawa Barat,” kata Kang Haru, sapaan akrab Haru Suandharu.

Baca Juga

DPW PKS Jabar Tolak Penundaan Pemilu 2024, Haru Suandharu: Apa Urgensinya?

Di sela acara diserahkan secara simbolik Kartu Tanda Anggota (KTA) PKS kepada beberapa tokoh Jabar, di antaranya, Prof KH Sanusi Uwes (tokoh agama), ustazah Leni Umar (tokoh perempuan), Yayang Gilang (tokoh pemuda), Bambang Hendardi (tokoh politik), dan Ina Wiyandini (pengusaha).

Setelah Diskusi dan ramah-tamah acara dilanjutkan dengan berbuka bersama dan sholat Maghrib berjamaah. Pertemuan tetap menerapkan protokol kesehatankarena pandemi belum berubah menjadi endemi.