Tim Geologi Teliti Gerakan Tanah di Cisalak Majalengka, Ini Hasil Sementara

MAJALENGKA, iNews.id - Bencana alam pergerakan tanah yang terjadi di Desa Cisalak, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, diduga dipicu faktor geologi. Akibat dari bencana itu, sebanyak 130 rumah mengalami kerusakan.
Beberapa pekan setelah pergerakan tanah merusak puluhan rumah, tim geologi datang ke lokasi untuk melaksanakan penelitian. Dalam kesempatan itu, tim juga melakukan penelitian di beberapa titik, selain Desa Cisalak.
"Ada tiga titik lokasi yang kita periksa. Satu di Desa Sukamaju, dan dua titik di lokasi Desa Cisalak. Untuk hasilnya, nanti kita review, dari foto udara juga," kata Kepala Tim Lapangan Asep Nursalim, Jumat (14/4/2023).
Kendati demikian, dari pengamatan langsung di lokasi, Asep menyebutkan ada beberapa perkiraan yang didapat terkait bencana itu.
"Secara pandangan mata, pemeriksaan lapangan di sini, lebih kepada faktor geologi. Dalam artian, ini batuannya, batuan pelapukan dari gunung api dan di bawahnya itu terdapat endapan sedimen berupa batu pasir," kata dia.
"Jadi memang lokasi-lokasi di tempat yang padat, endapan batuan gunung api memang subur, tapi di lain pihak merupakan terdapat potensi juga," ujar dia.
Lebih jauh dijelaskan Asep, melihat kondisi yang ada, kemungkinan kembali terjadi pergerakan tanah di daerah itu, cukup terbuka. Akibatnya, bisa merusak bangunan, khususnya yang permanen.
"Potensi (terulang) tetap ada. Ini tipe nya tipe rayapan. Dalam artian itu tipe lambat, tapi terus-menerus. Biasanya merusak bangunan, terutama yang permanen," tutur dia.
Dijelaskannya, untuk bangunan non permanen, atau semi permanen, cenderung lebih aman. "Iya (masih oke), karena ini kan spot-spot ya. Tidak satu blok semuanya (berpotensi), tapi ada di beberapa tempat," kata Asep.
Sementara, Kuwu (Kades) Cisalak Saehudin menyebutkan, setidaknya ada dua blok yang terkena pergerakan tanah tersebut. Dari dua blok itu, tercatat sekitar 130 rumah yang terdampak.
"Itu kategori sedang ke berat. Ada dua blok, yakni Blok Cisimpur dan Cisalak," ucap dia.
Editor: Asep Supiandi