Tim Cyber Polda Jabar Ciduk Pemilik Akun Penyebar Kebencian

BANDUNG, iNews.id – Jajaran Tim Cyber Crime Polda Jawa Barat (Jabar) berhasil meringkus seorang pemuda pemilik akun media sosial (medsos) penyebar kebencian berdasarkan Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA). Pelaku bernama Ahyad Selaepuloh alias Ugie Khan alias Tobing bin Toto Saptori memiliki sembilan akun media sosial Facebook dalam menjalankan aksinya.
Pelaku diringkus karena telah memposting sejumlah berita bohong atau hoax dengan konten SARA. Beberapa postingannya, mulai dari isu pembunuhan Ustaz Prawoto yang dikaitkan dengan PKI dan penganiayaan KH Umar Basri yang dilakukan umat agama tertentu. "Pelaku berhasil diciduk Tim Cyber Crime Partol Polda Jabar pada 1 Februari 2018 lalu," kata Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Jabar Kombes Pol Samudi Ahyad di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (28/2/2018).
Samudi mengatakan, salah satu dari sembilan akun media sosial Facebook yang digunakan pelaku dalam menjalankan aksinya bernama Ugie Khan. Dalam kasus ini, pemilik akun Ugie Khan merupakan orang pertama kali menyebarkan berita bohong mengenai ulama Prawoto yang tewas dianiaya PKI. “Pelaku pertama kali posting pada tanggal 27 Januari 2018. Kemudian, postingan itu menyebar luas dan 1 Februari dia kami tangkap,” kata Samudi.
Tim Cyber Polda Jabar masih mendalami modus pelaku apakah kegiatannya berkaitan dengan kelompok MCA atau tidak. Selain itu, penyidik juga masih mendalami motif lain. Dari hasil penyidikan sementara, diketahui motif pelaku hanya ingin menyampaikan jika PKI di Tanah Air telah hadir dan bangkit kembali. Dari 16 kasus penyerangan terhadap ulama di Jabar, hanya dua yang terbukti dan 14 sisanya tidak terbukti dan terjadi pada orang biasa.
Tindakan pelaku itu sangat meresahkan masyarakat. Apalagi, informasi yang disebarluaskan berita yang tidak benar. Seperti dalam postingan pelaku yang menyebutkan kasus penganiayaan para ulama yang dilakukan para PKI. Atas tindakan tersebut, pelaku terancam hukuman diatas 6 tahun atau denda paling banyak Rp1 miliar. “Postingan pelaku ini tidak ada keuntungannya. Tapi, dampak dari postingan itu sangat meresahkan masyarakat,” kata dia.
Sementara pelaku Ahyad Selaepuloh alias Ugie Khan alias Tobing bin Toto Saptori mengaku, tindakannya membuat akun Ugie Khan dengan menyebarkan informasi SARA hanya iseng. Dia tidak memikirkan dampaknya yang buruk. “Saya hanya iseng saja. Tidak tahu dampaknya. Saya minta maaf kepada masyarakat Indonesia atas tindakan ini,” kata pelaku.
Editor: Maria Christina