Terungkap! Kondisi Cuaca Mendung saat Pesawat Cessna Jatuh di Karawang

KARAWANG, iNews.id - Fakta baru terungkap dari insiden pesawat Cessna mendarat darurat di area persawahan Kampung Ceplik, Desa Kertawaluya, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (21/11/2025) sore. Saat kejadian, kondisi cuaca mendung menyelimuti wilayah tersebut.

Hal ini disampaikan Bupati Karawang Aep Syaepuloh. Dia mengungkapkan, sejak siang hari awan gelap telah menaungi sejumlah kecamatan saat terjadi insiden pesawat jatuh tersebut.

Baca Juga

Pesawat Cessna Bro Skydive Jatuh di Karawang, Pilot Ungkap Penyebabnya

Bupati Aep menegaskan bahwa cuaca tidak bersahabat telah terjadi sejak sekitar pukul 12.00 WIB. Dia menyebut hujan turun di beberapa titik, sementara sebagian wilayah lainnya hanya mendung.

“Kabupaten Karawang dari mulai tadi dari jam 12 ini kami memang keadaannya itu ada sebagian yang memang hujan, ada sebagian memang hampir mendung, hampir turun (hujan) gitu kan,” ujar Aep, Jumat (21/11/2025).

Baca Juga

Pengakuan Pilot Pesawat Cessna Bro Skydive yang Jatuh di Karawang

Bupati Aep menyebut hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan pasti mengenai penyebab pesawat Cessna jatuh di Karawang tersebut.

“Sampai hari ini kami juga masih belum dapat informasinya. Tapi yang jelas cuaca di wilayah Kabupaten Karawang dari mulai siang tadi sampai sore kita ini memang berawan gitu. Saya tidak mengerti apakah mungkin juga ada kendala di pesawat atau seperti apa,” kata Aep.

Baca Juga

Penampakan Pesawat Jatuh di Area Sawah Karawang, 5 Orang Luka-Luka

Sejumlah warga dilaporkan melihat pesawat milik BRO Skydive Indonesia dengan nomor registrasi PK-WMP itu sempat berputar-putar sebelum akhirnya jatuh ke area sawah.

“Cuma tadi menurut penyampaian dari warga Tirtamulya, Desa Kertawaluya, pesawat ini muter-muter di wilayah situ,” ucap Aep.

Baca Juga

Kronologi Pesawat Jatuh di Karawang, Sempat Berputar-putar di Udara

Dia menambahkan, dugaan sementara pilot memilih mendaratkan pesawat di area persawahan untuk menghindari permukiman warga.

“Muter-muter sehingga melihat mungkin di wilayah situ ada atau mungkin ada gangguan engine sehingga dia tinggal landas berada di tengah-tengah sawah. Karena di sebelah belakangnya itu kan banyak rumah warga gitu,” katanya.