Ternyata, Dana Miliaran Rupiah dari Kemenag Ngalir ke Ponpes Al-Zaytun Setiap Tahun
BANDUNG, iNews.id - Polemik Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun diurai oleh tim investigasi bentukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Salah satu informasi yang diperoleh, ada aliran dana miliaran rupiah dari Kemenag ke Ponpes Al-Zaytun setiap tahun.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, aliran dana miliaran rupiah dari Kementerian Agama (Kemenag) untuk ponpes pimpinan Panji Gumilang alias Abu Toto itu untuk aktivitas pendidikan.
"Dana dari Kementerian Agama kurang lebih setiap tahun ada sekian miliar juga ke Al-Zaytun," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (21/6/2023).
Kang Emil menyatakan, Pemprov Jabar tidak memiliki kewenangan untuk membubarkan Ponpes Al-Zaytun jika memang terbukti ada kesalahan dalam aktivitasnya. Sebab, pihak yang berwenang membubarkan adalah Kemenag.
"Pembubaran hanya dilakukan oleh Kementerian Agama yang memberikan izin, izinnya ada di Kementerian Agama karena sifatnya pesantren diniyah, aliyah dan seterusnya," ujar orang nomor satu di Jabar itu.
Kang Emil membentuk tim investigasi yang ditugaskan secara khusus untuk mengumpulkan data terkait aktivitas di Ponpes Al-Zaytun. Sebab, diperlukan kajian mendalam untuk menganalisis aktivitas di Ponpes Al-Zaytun. "Saya harus adil mendengarkan dan membentuk tim investigasi," tutur Kang Emil.
Diketahui, tim investigasi yang dibentuk oleh Ridwan Kamil terdiri dari berbagai lembaga dan ormas Islam. Selain itu, dalam tim investigasi ada pula aparat kepolisian, TNI, dan kejaksaan.
Tim investigasi itu dibentuk setelah Ponpes Al Zaytun terus menuai polemik dan kontroversi. Apalagi pernyataan dan sikap pimpinan ponpes Panji Gumilang memicu keresahan di masyarakat yang menilai pria itu telah melakukan penistaan agama dan menyebarkan ajaran menyimpang dari Islam.
Karena itu, puluhan ulama, kiai, dan tokoh masyarakat di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya berencana melaporkan Panji Gumilang, pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, ke Polda Jabar. Mereka malaporkan dugaan penistaan agama yang dilakukan Panji Gumilang.
Rencana tersebut disampaikan para ulama dan kiai saat menggelar aksi dan menyampaikan pernyataan sikap pada Rabu (21/6/2023). Para ulama dan kiai itu berkumpul di Ponpes Al Muzanni Tajur Indihiang.
Selain itu, massa Forum Solidaritas Dharma Ayu (F-SODA) bakal menggelar unjuk rasa di Ponpes Al-Zaytun pada Kamis (22/6/2023). Pengunjuk rasa yang akan hadir sekitar 10.000 orang. Untuk mengamankan unjuk rasa ini, Polres Indramayu mengerahkan 1.200 personel.
Editor: Agus Warsudi