Tergiur Iming-iming Vaksin Covid, Gadis Ini Diperkosa 2 Pria di Rumah Kosong

NEW DELHI, iNews.id - Situasi tsunami Covid-19 yang melanda India dimanfaatkan orang-orang tak bertanggung jawab. Seperti dialami seorang gadis di Kota Patna, Negara Bagian Bihar, India ini.

Gadis itu diperkosa dua pria setelah tergiur iming-iming mendapatkan vaksin Covid-19 agar kebal dari virus Corona. Dalam situasi saat ini, wajar korban tergiur iming-iming vaksin Covid-19.

Baca Juga

Musik Taiko Meriahkan Pembukaan Ritel asal Jepang di Karawang, Gandeng UKM Lokal

Sebab, vaksin agar kekebalan tubuh meningkat untuk melawan virus Corona kini sangat diburu di India seiring rekor penambahan harian kasus infeksi mencapai ratusan ribu lebih per hari dalam sepekan terakhir.

Kasus bermula saat kedua pelaku dan korban bertemu pelaku Mantu dan Rocky di sebuah fasilitas kesehatan Kota Patna pada Selasa (27/4/2021). Kedua pelaku mengajak korban untuk bersama-sama ke fasilitas vaksin Covid-19 untuk disuntik.

Baca Juga

Video Warga Depok Usir Perempuan Penuduh Tetangga Pelihara Babi Ngepet

Namun ternyata itu hanya janji palsu. Pelaku membawa korban ke rumah kosong dan memperkosanya selama sekitar 1 jam pada Selasa (27/4/2021) lalu. Korban berhasil kabur setelah pelaku puas melampiaskan nafsu hewannya.

Baca Juga

Gokil, Ultraman Joget di Pantura Karawang Sambil Bawa Lobster

Dia lalu pulang dan melaporkan kejadian yang dialaminya ke sang ibu. Setelah itu ibunya melapor ke polisi. Sehari kemudian, polisi menangkap pelak Mantu dan Rocky, ditangkap polisi sehari kemudian setelah dilaporkan korban. Mereka kini ditahan di balik jeruji besi kantor polisi Malsalami.

"Mereka (pelaku Mantu dan Rocky) ditahan di bawah Pasal 376D dan penyelidikan sedang berlangsung," kata seorang penyelidik kepolisian Malsalami dikutip dari The Sun, Jumat (30/4/2021).

Baca Juga

Mudik Dilarang, Organda Bandung Minta Kompensasi Pembebasan Pajak dan KIR

Petugas juga mendalami apakah kedua pelaku pernah terlibat dalam kasus pemerkosaan atau tidak. Dakwaan terhadap para pelaku juga bisa ditambah jika korban berusia di bawah 18 tahun.

"Jika korban berusia di bawah 18 tahun, Undang-Undang Perlindungan Anak dari Pelanggaran Seksual (POCSO) juga akan diberlakukan dalam lembar dakwaan terhadap para pelaku," ujarnya.