Tekan Impor dan Dukung KEK Rebana, Polman Bandung Komitmen Ciptakan Produk Manufaktur
BANDUNG, iNews.id - Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung berkomitmen menciptakan produk-produk manufaktur untuk meningkatkan daya saing dan menekan volume impor. Selain itu, penciptaan produk manufaktur juga untuk menyokong Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Metropolitan Rebana.
Direktur Polman Bandung Mohammad Nurdin mengatakan, sebagai politeknik manufaktur pertama di Indonesia, Polman terus berupaya mendorong pengembangan industri manufaktur. Salah satunya melalui penguatan teknologi untuk pembuatan, pengembangan, dan inovasi produk.
“Kami berupaya mengambil peran untuk menjadi pioner dalam pengembangan teknologi yang sebelumnya impor bisa kita buat sendiri. Tentunya dengan teknologi andal, mutu unggul berbasis presisi,” kata Nurdin di sela Dies Natalis ke-45 Polman di Bandung, Kamis (24/3/2022).
Nurdin mengharapkan, implementasi teknologi yang dihasilkan, diharapkan berbasis pada nilai presisi yang menjadi landasan institusi Polman Bandung. Termasuk presisi dari sisi waktu dan kedisiplinan yang merupakan modal utama untuk pengembangan industri ke depan.
Di tengah revolusi industri 4.0 dan society 5.0, ujar Nurdin, kolaborasi antara industri dan dunia pendidikan, serta sesama dunia pendidikan merupakan hal yang krusial untuk dapat menghasilkan ataupun mengembangkan teknologi yang dibutuhkan.
Sehingga diharapkan, sebelum mengimpor, dunia pendidikan bersama industri mampu menghasilkannya. “Tidak hanya kolaborasi antara jurusan dalam satu politeknik tetapi juga sesama politeknik untuk bergerak,” ujarnya.
Disinggung mengenai pengembangan Kampus 2 di Kabupaten Majalengka, Nurdin mengatakan, pihaknya terus mempersiapkan secara optimal. Keberadaan Kampus 2 Polman Majalengka tersebut diharapkan akan mampu mempersempit gap kualifikasi SDM di wilayah Metropolitan Rebana sehingga mampu menghasilkan sumber daya manusia berkualitas.
Kampus 2 Polman Majalengka akan menghadirkan 76 program studi dan menyerap sekitar 15.000 mahasiswa. Adapun prodi yang akan disiapkan adalah program yang dapat mendukung teknologi masa depan, misalnya mobil listrik.
Polman diminta pemerintah untuk fokus ke teknologi yang dapat mendukung industri di kawasan Rebana. Selain itu institusi tersebut diminta fokus untuk mendukung industri pertahanan dan kedirgantaraan serta teknologi yang ada di 13 KPI.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan Polman harus merespons kawasan The Future West Java, yaitu Metropolitan Rebana yang akan hadir 13 kota baru, serta melahirkan 4.5 juta lapangan pekerjaan. Rebana dapat membantu ekonomi nasional sebanyak 2-3 persen.
Editor: Agus Warsudi