get app
inews
Aa Text
Read Next : 16 Doa Umroh Mabrur Lengkap Arab dan Latin

Tata Cara Umroh dan Doanya Sesuai Sunnah

Selasa, 02 Mei 2023 - 22:04:00 WIB
Tata Cara Umroh dan Doanya Sesuai Sunnah
Tata cara umroh dan doanya (Foto: dok.SINDOnews)

JAKARTA, iNews.id - Tata cara umroh dan doanya menjadi ulasan yang patut diketahui oleh umat Muslim. Khususnya, bagi mereka yang berencana untuk melaksanakan ibadah tersebut.

Umrah adalah ibadah berkunjung ke Baitullah yang dianjurkan dalam agama Islam. Hampir mirip dengan ibadah haji, umrah juga menjalankan tawaf, sa'i, dan bercukur demi mengharap ridha Allah SWT. 

Ibadah ini juga sering disebut sebagai haji kecil. Menurut bahasa memiliki makna ziarah. Sedangkan secara syar’i dan terminologi fiqih, umrah memiliki artian mengunjungi Makkah untuk melaksanakan ibadah (seperti thawaf dan sa’i) dengan melakukan tata cara tertentu. 

Dalil tentang ibadah umroh salah satunya disebutkan dalam Al Quran, Surat Al Baqarah ayat 158. Allah SWT berfirman:

اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِۚ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ اَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ اَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِمَاۗ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًاۙ فَاِنَّ اللّٰهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ

Artinya: Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i di antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah: 158)

Selain itu, juga ditegaskan dalam Al Quran Surah Al Baqarah Ayat 196, Allah SWT berfirman:

وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِ

“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah” (Al Baqarah : 196)

Sedangkan hadits mengenai umroh sendiri di antaranya diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

"Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga." (HR al-Bukhari dan Muslim).

Lantas, bagaimana tata cara umroh dan doanya. Sebelum membahas hal tersebut, ketahui dulu apa saja syarat wajib umrah yang harus dipenuhi sebelum melaksanakannya, antara lain sebagai berikut:

Syarat Wajib Umrah

1. Beragama Islam

2. Baligh (Dewasa)

3. Berakal Sehat

4. Mampu

5. Merdeka

Tata Cara Umroh dan Doanya Sesuai Sunnah

1. Melakukan Ihram

Melakukan ihram atau kondisi suci dibarengi dengan niat umrah dari Miqat Makani yang telah ditentukan. Sebelum berihram ada beberapa hal yang perlu dilakukan:

a. Memotong kuku, mencukur kumis, mencabut bulu ketiak, mandi, menyisir rambut dan merapikan jenggot.
b. Memakai wangi-wangian.
c. Mengganti pakaian biasa dengan pakaian ihram. d. Mengerjakan shalat sunnah dua rakaat.

2. Membaca Niat

Umrah Setelah melakukan hal-hal tersebut di atas barulah dimulai dengan mengucapkan niat.

Berikut niat umrah dikutip iNews.id dari bincangsyariah:

نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بعُمْرَة

Latin: nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta’ala labbaika Allahumma ‘umratan.

Artinya; Aku niat melaksanakan umrah dan berihram karena Allah Swt. Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah untuk berumrah.

3. Masuk Masjidil Haram

Masuk ke Masjidil Haram untuk melakukan thawaf sebanyak tujuh kali putaran. Saat memasuki Masjidil Haram dianjurkan membaca berikut:

بِسْمِ اللهِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللهِ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَافْتَحْ لِي أبْوَابَ رَحْمَتِكَ، أَعُوذُ بِاللهِ العَظِيمِ، وَبِوَجْهِهِ الكَرِيمِ، وَسُلْطَانِهِ القَدِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Latin: Bismillahi was shalatu was salamu ‘ala Rasulillahi allahumma ighfir li dzunubi waftah li abwaba rahmatik a’dzu billahil ‘azhim wa bi wajhihil karim wa sulthanihil qadim minas syaithanir rajim.

Artinya: “Dengan nama Allah, sholawat dan salam untuk Rasulullah. Ya Allah! Ampunilah dosa-dosaku dan bukalah pintu-pintu rahmat-Mu. Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung dan dengan wajah-Nya Yang Mulia serta dengan kekuasaan-Nya yang qodim (tidak berawal) dari setan yang dirajam.”

4. Thawaf

Saat melakukan thawaf dimulai dari sudut Hajar Aswad dan berakhir di sana pula. Doa yang dibaca ketika menyentuh Hajar Aswad:  

((بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أكْبَرُ، اللَّهُمَّ إيمَانًا بِكَ وَتَصْدِيقًا بِكِتَابِكَ وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ محمدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ )) 
Latin: Bismillah wallahu akbar, allahumma imanan bika wa tashdiqan bi kitabika wa wafaan bi ‘ahdika wat tiba’an li sunnati nabiyyika muhammadin shallahu ‘alaihi wa sallam.

Artinya: “Dengan nama Allah, dan Allah Maha Besar, Ya Allah! Dengan beriman kepada-Mu, membenarkan Kitab-Mu (Al-Qur’an), setia kepada janji-Mu dan dengan mengikuti Sunnah Nabi-Mu (aku berthawaf di sekeliling Ka’bah ini).”

5. Melakukan Sa'i

Selesai melakukan tawaf, dilanjutkan dengan sa'i antara bukit Shafa dan Marwa. Perjalanan dari bukit Shafa dan Marwa dihitung satu kali, sa'i dilakukan sebanyak tujuh kali dan berakhir di bukit Marwa.

Setiap sampai di dua bukit tersebut, berhenti sejenak untuk memanjatkan doa sambil menghadap ke Ka'bah. Saat Sa'i disunnahkan membaca ayat:

إنَّ الصَّفَا وَالمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللهِ فَمَنْ حَجَّ البَيْتَ أوِ اعْتَمَرَ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْهِ أنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإنَّ اللهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ

Latin: Innas shafa wal marwata min sya’airillah, fa man hajjal baita awi’tamara fala junaha ‘alaihi an yatthawwafa bihima, fa man tathawwa’a khairan fa innallaha syakirun ‘alim

Artinya: “Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebahagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 158)

Lalu dilanjut dengan membaca doa sa'i:

اِبْدَأْ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِهِ 

Latin: Ibda’ bima bada’allah

Artinya: “Mulailah dengan apa yang dimulai oleh Allah.”

Kemudian naik ke bukit Shafa hingga melihat Ka’bah, lalu menghadap kepadanya sambil mengangkat tangan, memuji Allah dan memohon doa kepada-Nya dengan doa yang disenangi.

Adapun doa yang disenangi Rasulullah SAW:

لاَ إلَهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ – لاَ إلَهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ أنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأحْزَابَ وَحْدَهُ

La ilaha illallah wahdahu la syarika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syaiin qadir, la ilaha illallah wahdahu anjaza wa’dah wa nashara ‘abdah wa hazamal ahzaba wahdah

“Tiada tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, Pemilik kerajaan dan pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada tuhan selain Allah semata, Dia melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan mengalahkan bala tentara musuh sendirian.”

Doa ini dibaca sebanyak tiga kali kemudian berdoa di sela-selanya dengan doa yang disenangi.

6. Tahallul

Selesai sa'i dilanjutkan tahallul yakni mencukur rambut. Tahallul menandai selesainya ibadah umrah. Tahallul umrah adalah keadaan seseorang setelahmelaksanakan semua rukun umrah dan karena itu dihalalkan (dibolehkan) melakukan perbuatan yang sebelumnya dilarang selama ber-ihram umrah.  

7. Tertib

Tertib dalam pengertian ini adalah sudah sesuai dengan tata cara dan berurutan. Wallahu A'lam

Editor: Komaruddin Bagja

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut