Tarif Retribusi Kebun Raya Cibodas Cianjur Mahal, Wisatawan Mengeluh
CIANJUR, iNews.id - Wisatawan mengeluhkan mahalnya retribusi di objek wisata kawasan Kebun Raya Cibodas dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Cianjur. Mahalnya retribusi itu menyusul perubahan tarif yang awalnya Rp7.000 menjadi sekitar Rp15.000.
Para wisatawan harus membayar dua kali lipat jika ingin berkunjung ke kawasan wisata itu. Mereka berharap agar tarif retribusi tersebut bisa diturunkan, agar lebih banyak lagi para wisatawan yang datang ke lokasi.
"Untuk ukuran saya lumayan mahal juga ya. Di pintu gerbang utama kita bayar, sampai masuk objek wisata juga bayar. Kalau dihitung-hitung sampai Rp100.00 lebih untuk bertiga, saya suami dan anak," Irma, wisatawan asal Bekasi, Minggu (17/9/2023).
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional wilayah I Gunung Gede Pangrango, Lana Sari, wilayah pintu masuk utama tempat penarikan biaya retribusi merupakan kawasan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah setempat. Artinya bukan kebijakan dari pengelola kawasan TNGGP maupun Kebun Raya Cibodas.
"Kami tidak memiliki kebijakan dan kewenangan terkait biaya retribusi tersebut. Namun pihaknya mengakui sering mendapatkan komplain dari para wisatawan yang akan berwisata ke Curug Cibereum, maupun yang melakukan pendakian ke Gunung Gede Pangrango," ujar Lana, Minggu (17/9/2023).
Tidak hanya itu, pihaknya juga membenarkan saat ini sedikit adanya penurunan jumlah pengunjung yang datang dibandingkan sebelumnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pepemudaan dan Olahraga, Kabupaten Ahmad Danial, membenarkan banyaknya keluhan dari para pengunjung terkait tarif retrbusi saat ini yang dikelola pihak ketiga.
"Tarif retribusi tersebut berdasarkan Perbub Nomor 11 tahun 2023. Retribusi tersebut digunakan untuk biaya kebersihan dan parkir," kata Ahmad.
Terkait banyaknya keluhan tersebut pihaknya juga akan menyampaikan kepada pimpinan dan akan berkoordinasi dengan pihak objek wisata untuk menjaga kenyamanan para wisatawan.
Editor: Asep Supiandi