Tarif PDAM Kota Bandung Batal Naik, Inflasi Jabar Jadi Terkendali
BANDUNG, iNews.id - Inflasi di Jawa Barat periode Maret 2023 cenderung terkendali berkat batalnya kenaikan tarif PDAM di Kota Bandung. Namun, kenaikan tarif transportasi dan makanan imbas kenaikan BBM pertalite pada September 2022 dan pertamax masih terasa hingga kini.
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat, inflasi month to month (M to M) di Jabar mengalami deflasi 0,18 persen. Batalnya kenaikan tarif PDAM di Kota Bandung berdampak pada deflasi di daerah tersebut. Walaupun di daerah lain terjadi kenaikan harga PDAM tapi tidak signifikan.
"Namun demikian, inflasi masih terjadi di beberapa sektor, terutama pada sektor makanan," kata kepala BPS Jabar Marsudijono, Senin (3/4/2023).
Menurut dia, inflasi year to date Januari sampai Maret 2023 di Jabar sebesar 0,64, atau rata-rata 0,2 persen per bulan. Angka ini masih terpengaruh oleh beberapa kelompok barang, seperti makanan, minuman, tembakau, BBM, dan transportasi.
"Kenaikan harga BBM pada September 2022 masih mempengaruhi inflasi hingga saat ini. Selain itu, kenaikan tarif transportasi juga menjadi penyebab inflasi, terutama setelah beberapa tarif pesawat dan darat mengalami kenaikan," ujar dia.
Sedangkan inflasi year to year di Jabar sekitar 5,25 persen, jauh lebih baik dari bulan sebelumnya yang mencapai angka 6 persen. Inflasi Maret ini sudah mencapai level psikologis dan perlu dipantau agar tidak semakin meningkat.
"Menjelang Idul Fitri, permintaan kue kering diprediksi akan naik, sehingga harga akan naik juga. Hal ini dapat mendorong inflasi. Pemerintah juga perlu waspada terhadap daerah lain di Jawa Barat, seperti Bogor, Cirebon, dan Depok, yang sudah mengalami inflasi lebih dari 1 persen," tutur dia.
Diakuinya, inflasi tahun 2023 ini tercatat tertinggi dalam lima tahun terakhir. Meskipun demikian, pemerintah berharap dapat terus menekan angka inflasi hingga mencapai angka psikologis di kisaran 5 persen.
Editor: Asep Supiandi