Tanggapi Kasus Pembunuhan Berantai di Bekasi dan Cianjur, Ini Kata Ridwan Kamil

BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jabar Ridwan Kamil menanggapi kasus pembunuhan berantai yang dilakukan tiga tersangka Wowon, Solihin, dan Dede. Ridwan Kamil meminta Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana untuk menuntaskan kasus itu secepat-cepatnya.
"Saya sudah sampaikan kepada Kapolda terkait kriminalitas agar diselesaikan secepat-cepatnya," kata Gubernur Jabar, Jumat (20/1/2023).
Ridwan Kamil mengatakan, tingkat kriminalitas di Jawa Barat lebih rendah dibanding provinsi lain. Dengan penduduk 50 juta, Jawa Barat tidak masuk ranking 9 daerah dengan tingkat kriminalitas tertinggi di Indonesia.
"Media tolong dikutip juga ya. (Tingkat) kriminalitas di Jawa Barat itu rendah lho untuk penduduk dengan jumlah 50 juta. Sembilan ranking kriminalitas terbanyak, bukan Jawa Barat. Ini menandakan kerja polisi luar biasa untuk penduduk 50 juta," ujar Ridwan Kamil.
"Jadi, pasti ada kriminalitas dengan segala rupanya. Poinnya, saya dorong polisi untuk proaktif dan preemtif tidak menunggu begal-begal kesannya rame. Tapi memberikan upaya-upaya pengawasan," tutur dia.
Diketahui, kasus pembunuhan berantai yang terjadi di Kampung Ciketing, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi dan Ciranjang, Kabupaten Cianjur mengejutkan masyarakat.
Polisi menduga, sembilan orang menjadi korban pembunuhan berentai yang dilakukan tersangka Wowon, Solihin, dan Dede. Tiga korban tewas diracun di Bantargebang Kota Bekasi.
Sedangkan di Ciranjang, Cianjur, petugas mendapati lima korban dikubur di rumah tersangka Wowon dan Solihin. Sementara jenazah satu korban lainnya dibuang ke laut oleh para pelaku.
Pembunuhan berantai ini terungkap setelah polisi mendalami kasus kematian tiga orang di rumah kontarakan Kampung Ciketing, Bantargebang, Kota Bekasi. Tiga korban tewas antara lain, Ai Maemunah, Ridwan, Dan Wandi.
Dua korban lainnya, Dede dan anaknya Ayu dirawat di RS Polri Kramat Jati. Belakangan, polisi menduga Dede terlibat dalam pembunuhan berencana tersebut.
Editor: Agus Warsudi