get app
inews
Aa Text
Read Next : Pangdam Siliwangi Tinjau Penggunaan BIOS 44 DC untuk Budi Daya Ikan Air Tawar di Cianjur

Tanggap Darurat Gempa Cianjur Dicabut Bantuan Menipis, Bayi Konsumsi Makanan Dewasa

Kamis, 09 Februari 2023 - 10:08:00 WIB
Tanggap Darurat Gempa Cianjur Dicabut Bantuan Menipis, Bayi Konsumsi Makanan Dewasa
Lia Lisnawati, pengungsi di Kampung Cariu, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Cianjur. (FOTO: iNews/M ANDI ICHSYAN)

CIANJUR, iNews.id - Setelah masa tanggap darurat bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, berakhir beberapa waktu lalu, menyebabkan bantuan menipis. Bahkan bantuan untuk bayi dan balita sudah tidak ada.

Ratusan warga terpaksa bertahan di tenda-tenda pengungsian karena rumah mereka rusak berat dan roboh akibat diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 pada Senin 21 November 2022 lalu. 

Sedangkan jumlah rumah tahan gempa yang dibangun pemerintah tidak cukup untuk memindahkan semua warga yang terdampak gempa. Selain itu, lokasi rumah tahan gempa jauh dari permukiman semula.

Warga yang masih bertahan di tenda-tenda pengungsian sangat membutuhkan bantuan. Para pengungsi mengeluhkan bantuan logistik pangan, kebutuhan perempuan, bayi, dan balita, yang mulai menipis.

Selain itu, para pengungsi juga sangat membutuhkan obat-obatan. Seperti pengungsi di Kampung Cariu, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Cianjur.

Lia Lisnawati, pengungsi mengatakan, untuk bayi dan balita, warga terpaksa memberi makanan dewasa lantaran kondisi yang memaksa. Kondisi memaksa seperti itu telah berlangsung sekitar 2 bulan atau pascamasa tanggap darurat berakhir.

"Sekarang kan sudah gak ada bantuan lagi. Makanan bayi, susu formula, popok, dan obat-obatan sudah tidak ada. Bahkan jika bayi sakit, warga memberikan obat yang dibeli dari warung," kata Lia Lisnawati. 

Para pengungsi, ujar Lia Lisnawati, sangat berharap ada bantuan lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama makanan dan kebutuhan bayi serta balita.

Muhammad Purnama, pengungsi, mengatakan, sejak masa tanggap darurat berakhir, sudah sangat berkurang, baik dari donatur maupun pemerintah.

"Yang masih berjalan (bantuan masih mengalir) sekarang dari Kemensos untuk dapur umum. Itu juga tidak semaksimal waktu sebelum masa tanggap darurat berakhir," kata Muhammad Purnama.

Sedangkan bantuan makanan dan kebutuhan bayi serta balita, ujar Muhammad Purnama, datang dari donatur saat awal tanggap darurat bencana. "Cuman buat sekarang sudah gak ada," ujar dia.

Kepala Desa Mangunkerta Ira Rismawati mengatakan, pascatanggap darurat gempa dicabut, bantuan menipis. Bahkan logistik kebutuhan bayi dan balita sudah tidak ada. 

"Harapannya, pemerintah tetap menyalurkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di pengungsian. Terutama membangkitkan kembali perekonomian masyarakat," kata Kades Mangunkerta.

"Kami terus berusaha melakukan koordinasi dengan berbagai pihak agar kebutuhan warga tercukupi, khususnya anak-anak, bayi, dan balita selama berada di pengungsian," ujar Ira Rismawati.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut