Tagar #SundaTanpaPDIP Mendadak Trending Usai Arteria Dahlan Minta Maaf
JAKARTA, iNews.id - Pascapernyataan Arteria Dahlan soal bahasa Sunda terus bergulir meski sudah adanya permintaan maaf secara terbuka. Bahkan, beredar Tagar #SundaTanpaPDIP hingga menjadi trending di media sosial Twitter, Jumat (21/1/2022).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyebutkan ucapan Arteria Dahlan yang kontroversial perihal penggunaan bahasa Sunda dan mencopot jabatan sebagai sebuah tindakan arogan.
"Tagar yang sedang trending itu bentuk kemarahan publik ke elite politik yang kerap arogan. Wajar kalau netizen ramai-ramai bikin kecaman dengan tagar," ujar Adi Prayitno, Jumat (21/1/2022) ketika dikonfirmasi.
Dia menyebutkan sudah menjadi langkah tepat bagi Arteria Dahlan untuk meminta maaf dan PDIP menegur serta memberikan sanksi kepada kadernya yang dianggap berlebihan dalam berucap.
"Untung cepat minta maaf yang secara perlahan bisa mengurangi dampaknya. Untung juga PDIP langsung menegur Arteria Dahlan sehingga amarah publik bisa ditahan," tutur Adi Prayitno.
Dia meminta agar para wakil rakyat untuk tetap berhati-hati dalam berbicara khususnya yang menyinggung ataupun memecah belah anak bangsa.
"Jadi anggota dewan itu maknai biasa-biasa saja. Tak usah berlebihan. Jangan arogan dan gila hormat. Tak usah belagak yang punya kuasa atur negara," kata Adi Prayitno.
Menurutnya, para wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat harus digunakan dengan bijaksana agar tidak memancing polemik di tengah masyarakat.
"Toh waktu jadi dewan yang pilih cuma puluhan ribu orang, paling manis kurang lebih 100 atau 200 ribu pemilih. Itu jumlah secuil tapi lagaknya kayak mewakili seluruh rakyat Indonesia. Toh, rakyat tanpa anggota dewan pun bisa hidup," ujar Adi Prayitno.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, dalam rapat kerja Komisi III DPR RI bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin, Senin (17/1/2022), Arteria meminta jajaran Kejaksaan Agung bersikap profesional dalam bekerja.
Politikus PDIP tersebut kemudian menyinggung seorang kepala kejaksaan tinggi yang menggunakan bahasa Sunda ketika rapat kerja. Arteria Dahlan kemudian meminta Jaksa Agung (JA) ST Burhanuddin memecat kajati tersebut.
"Ada kritik sedikit, Pak JA. Ada kajati yang dalam rapat dan dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda, ganti pak itu," kata Arteria Dahlan.
Pascaucapannya menimbulkan polemik bagi masyarakat Jawa Barat, Arteria Dahlan kemudian meminta maaf dan melakukan klarifikasi.
"Terkait dengan pernyataan saya dalam rapat kerja dengan Komisi III dengan Kejaksaan Agung, saya ingin sampaikan saya tidak ada niat, tidak ada maksud, tidak ada tujuan untuk mendiskreditkan, untuk merendahkan keluarga kami dari suku Sunda, mendiskreditkan bahasa Sunda dan masyarakat Jawa Barat pada umumnya," ujar Arteria Dahlan, Kamis (20/1/2022).
Editor: Asep Supiandi