Susu Ikan dari Indramayu Kaya Manfaat, Bisa Atasi Stunting
INDRAMAYU, iNews.id- Susu ikan merupakan produk inovatif karya anak bangsa pertama di Indonesia yang berasal dari Kabupaten Indramayu. Dengan susu ikan ini, diharapkan dapat meningkatkan kandungan gizi masyarakat Indonesia.
Menurut, CEO Berikan Protein Initiative, Maqbulatim Nuha, mengatakan, berdasarkan data yang diperolehnya, sebanyak 81 persen warga negara Indonesia kekurangan protein.
Karenanya, Indonesia sebagai negara kelautan terbesar dapat memiliki sumber-sumber protein alternatif, salah satunya dari ikan.
"Nah susu ikan ini adalah salah satu terobosan terbaru kita untuk menciptakan bagaimana caranya agar ikan-ikan itu bisa dikonsumsi oleh banyak masyarakat," kata dia, kepada iNews.id, Selasa (15/8/2023).
Terlebih, ungkap Maqbulatim, saat ini pihaknya sedang memfokuskan ke arah Sumber Daya Manusia (SDM) untuk penanggulangan stunting.
"Jadi susu ikan ini diharapkan dapat dikolaborasikan dengan berbagai stakeholder, baik pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat untuk dikombinasikan dengan program-program pengentasan stunting," kata dia.
Maqbulatim Nuha menyatakan, secara nilai gizi, susu ikan ini memiliki keunggulan lebih dari pada susu sapi. Hal itu dikarenakan, dari ikan sendiri mengandung EPA, DHA, dan Omega 3 yang tidak ada dalam kandungan susu sapi.
"Jadi satu gelas susu ikan setara dengan dua gelas susu sapi, dan itu sudah kita uji. Kita semangatnya adalah bagaimana susu yang ada itu punya nilai protein lebih tinggi," ujar dia.
Di sisi lain, Maqbulatim Nuha menyampaikan, susu ikan tersebut terbuat dari Hidrolisat protein ikan, yaitu sebuah teknologi yang diciptakan untuk mengolah ikan utuh menjadi asam amino berbentuk powder.
"Untuk di Indramayu ini ikan yang kita pakai adalah ikan Pepetek. Tapi mungkin kalau di daerah lain seperti di Sulawesi ada ikan Celar dan sebagainya. Jadi teknologi yang kita pakai itu adalah multi yang bisa mengolah berbagai jenis ikan. Cuma untuk yang di Indramayu produk asli ikannya adalah ikan Pepetek," ujar dia.
Editor: Asep Supiandi