Sungai Cidahu Mengering, Persawahan di Jampangtengah Sukabumi Terancam Gagal Panen
SUKABUMI, iNews.id - Belasan hektare lahan pertanian padi di wilayah Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menghadapi ancaman gagal panen. Ancaman tersebut menyusul kekeringan yang telah berlangsung di wilayah itu selama sebulan lebih.
Seperti petani di Kampung Naringgul, Desa Jampangtengah, yang mengalami kesulitan akibat berkurangnya debit air yang mengaliri lahan pertanian.
"Situasi ini sudah berlangsung lebih dari satu bulan tanpa adanya hujan. Debit air Sungai Cidahu yang mengalir semakin berkurang," akata Dadi Supardi dari Pusat Pengendalian Bencana Kecamatan Jampangtengah, Minggu (30/7/2023).
Kata Dadi, Kekeringan yang berkepanjangan telah menimbulkan berbagai tantangan bagi para petani di daerah tersebut. Kurangnya pasokan air untuk mengairi lahan pertanian menjadi masalah utama yang mengancam hasil panen padi.
"Tanaman padi membutuhkan jumlah air yang cukup untuk pertumbuhan dan produksi yang optimal, dan kurangnya air dapat menyebabkan tanaman layu dan gagal panen," ujarnya.
Petani di Kampung Naringgul menurut Dadi, telah berupaya melakukan penghematan air dengan menggunakan sistem irigasi yang lebih efisien, tetapi tetap menghadapi keterbatasan akibat rendahnya debit air sungai.
"Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi kerugian ekonomi bagi petani dan berdampak pada ketersediaan pangan di daerah ini," tuturnya.
Dadi menginginkan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait untuk mencari solusi yang berkelanjutan dalam menghadapi perubahan iklim dan krisis kekeringan.
"Kebutuhan saat ini 25 batang pipa paralon 6 inchi untuk memindahkan aliran irigasi dari tempat semula ke arah hulu sungai. Karena debit air di hulu sungai masih relatif lebih besar dibanding di hilir sungai," ucap Dadi.
Editor: Asep Supiandi