Sulap Daun Kelor Jadi Skincare, Mahasiswa ITB Raih Juara 1 Pharmacy Competition 2023

BANDUNG, iNews.id - Kanita Prameswari, Nidenia Permata Putri, dan Adinda Mutiara, tiga mahasiswa Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi Institut Teknologi Bandung  (ITB) Mereka menyulap daun kelor menjadi skincare. Berkat karya itu, mereka meraih prestasi di Pharmacy Competition 2023. 

Dikutip dari itb.ac.id, dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya tersebut, Kanita, Ndienia, dan Adina membentuk tim bernama Kanidin. 

Baca Juga

Kisah Inspiratif Bilal, Jadi Wisudawan Termuda di ITB pada Usia 20 Tahun

Mereka berhasil meraih juara 1 sekaligus Best Presenter kategori “Natural Development Case Study”. Tema yang diusung dalam kompetisi ini adalah formulasi sediaan farmasi dari bahan alam. 

Lomba ini telah dilaksanakan sejak Maret 2023 untuk babak penyisihan hingga April 2023 babak final. Di babak penyisihan, mereka diharuskan membuat produk sediaan farmasi yang dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah untuk diseleksi. 

Baca Juga

ITB Jelaskan Aturan Lintas Jurusan, Ini Ketentuannya

Di babak final, mereka wajib mempresentasikan karya yang telah dibuat di hadapan dewan juri dan 10 tim lain masuk tahap final.

Baca Juga

Kisah Inspiratif Perwira TNI Lulus dengan IPK Sempurna di ITB, Ini Tips Belajarnya

Dalam lomba ini, mereka membuat produk “Jelly Skincare Kanidin sebagai Solusi Anti Penuaan dan Agen Pencerahan Kulit”. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan skincare ini adalah daun kelor.

Secara personal, alasan Nidenia membuat skincare dalam bentuk jelly karena dirinya cukup malas menggunakan skincare oles yang harus dilakukan secara bertahap. 

Baca Juga

Sempat Diam Tahan Tangis, Ridwan Kamil Terharu Wakili Eril Wisuda di ITB

Dengan Skincare jelly yang dapat dimakan itu diharapkan bisa memudahkan akses baik bagi semua orang untuk menggunakannya kapan dan di mana pun.

“Daun kelor itu memiliki aktivitas antioksidan kuat dan punya banyak sediaan bermanfaat buat kulit, terutama untuk mencegah penuaan (anti-agin) dan pencerahan kulit (brightening),” kata Nidenia.

Baca Juga

Wakili Eril Wisuda Sarjana Teknik Mesin ITB, Ridwan Kamil: Petik Teladan Kebaikan di Dunia

Dari sisi kemasan, ujar Nidenia, produk jeli skincare dibuat memanjang untuk dimakan. Kemasan primer tersebut dikumpulkan dalam satu kemasan sekunder yang bisa dibuka dari samping untuk memudahkan easy access.

Sementara itu, Kanita mengatakan, seluruh karya tulis ilmiah yang dikirimkan saat perlombaan adalah ilmu yang sudah dipelajari saat perkuliahan, khususnya praktikum. 

"Sebaiknya mahasiswa bisa mengikuti perkuliahan dengan serius dan mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. Selain itu, sering baca jurnal ilmiah dan juga melakukan manajemen tim yang baik," kata Kanita.

Dari perlombaan yang diikuti, tim Kanidin merasa sangat senang dan bersyukur bisa melewati semua tahap hingga final untuk presentasi. 

Editor: Agus Warsudi