get app
inews
Aa Text
Read Next : Isi Dasa Sila Bandung, Kesepakatan Bersejarah di Kota Kembang

Suhu Panas Ekstrem 35 Derajat Celsius Landa Bandung, Ini Penyebabnya

Senin, 09 Oktober 2023 - 14:17:00 WIB
Suhu Panas Ekstrem 35 Derajat Celsius Landa Bandung, Ini Penyebabnya
Panas ekstrem melanda Kota Bandung beberapa hari terakhir. Suhu udara tembus 35 derajat celsius. (FOTO: iNews.id/AGUS WARSUDI)

BANDUNG, iNews.id - Beberapa hari terakhir, suhu udara di Kota/Kabupaten Bandung dan sekitarnya lebih panas dibanding biasanya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung suhu panas tergolong ekstrem itu mencapai 35 derajat celsius.

Dikatakan ekstrem karena suhu harian di Kota/Kabupaten Bandung dan sekitarnya rata-rata 29-30 derajat celsius pada siang hari. Tetapi beberapa hari terakhir saat musim kemarau ini, mencapai 34-35 derajat celsius.

"Suhu ekstrem itu terjadi karena saat ini musim kemarau panjang yang dipengaruhi fenoma El Nino," kata Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu.

Ayu, sapaan akrab Teguh Rahayu menyatakan, suhu ekstrem tercatat pada tanggal 1, 3, 6, 7 dan 8 Oktober. "Suhu maksimum (panas) ekstrem Oktober terjadi pada 1, 3, 6, 7, dan 8 Oktober," kata Ayu melalui keterangan resmi yang diterima, Senin (9/10/2023).

Ayu menuturkan, suhu pada 2 Oktober mencapai 33,1 derajat celcius. Sedangkan pada 3 Oktober suhu tercatat 33,2 derajat celcius. Kemudian pada 4 Oktober turun menjadi 31,6 derajat celcius. Selanjutnya pada 5 Oktober sebesar 32,6 derajat celcius.

"Sementara pada 6 Oktober, suhu di Kota Bandung dan sekitarnya mencapai 34,6 derajat celcius. Kemudian, 7 Oktober 34,6 derajat celcius dan 8 Oktober 35,6 derajat celcius. Ini suhu ekstrem di Bandung. Sebab, kondisi normal harian suhu udara selama Oktober di Kota Bandung yaitu 30,1 derajat celcius," ujar Ayu.

Kepala BMKG Bandung menuturkan, disebut suhu udara ekstrem karena suhu naik 3-4 derajat celcius atau di atas normal. Namun, hingga hari ini belum terjadi kembali cuaca panas ekstrem. "Hingga hari ini belum terjadi lagi suhu maksimum ekstrem di Kota Bandung," tutur Kepala BMKG Bandung.

Ayu mengatakan, penyebab cuaca panas ekstrem karena pengaruh El Nino dan IOD yang membuat musim kemarau lebih kering. Selain itu awan yang relatif sedikit dibandingkan kondisi normal.

"Dengan kondisi itu maka permukaan bumi pada siang hari menjadi lebih panas, karena tidak ada penyerapan maupun proses pemantulan sinar gelombang pendek yang dipancarkan oleh matahari," ucap Ayu.

Saat ini, ujar Kepala BMKG Bandung, terjadi perbedaan tekanan udara antara satu lokasi dengan lokasi lain yang menyebabkan kecepatan angin meningkat dengan skala lokal.

Kondisi panas terik disertai angin kencang pada siang hingga sore hari adalah kondisi cuaca yang lazim terjadi saat puncak musim kemarau.

"Masyarakat diimbau untuk tidak panik, namun mempersiapkan diri untuk mengurangi risiko bencana seperti menggunakan tabir surya apabila sering berkegiatan di luar ruangan pada siang hari," ujar dia.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut