Subsidi HET Dicabut, Minyak Goreng Curah Langka di Indramayu

INDRAMAYU, iNews.id - Minyak goreng curah langka di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sejumlah pedagang pasar tradisional di pasar baru Indramayu pun mengeluhkan harga minyak curah yang melambung tinggi.
Pasalnya, harga minyak goreng curah di tingkat agen mencapai Rp17.500 per kilogram. Sedangkan dari pedagang ke konsumen harganya melambung mencapai Rp19.000 hingga Rp20.000 per kilogram.
Adang Wahyudi (36), Pedagang di Pasar Baru Indramayu, mengatakan, kelangkaan minyak goreng curah mulai terjadi sejak pasokan minyak goreng kemasan melimpah di minimarket dan supermarket serta pemerintah resmi mencabut kebijakan harga eceran tertinggi (HET).
"Semenjak dicabutnya harga subsidi untuk minyak goreng kemasan, para konsumen beralih ke minyak goreng curah. Sehingga minyak goreng curah mengalami kelangkaan di pasaran," kata Adang wahyudi saat ditemui MNC Portal, Minggu (20/3/2022).
Adang Wahyudi menyatakan, kelangkaan ini mulai terjadi sejak tiga hari lalu. Namun semakin parah sejak satu hari terakhir. Seluruh pedagang di pasar kehabisan stok minyak goreng curah. Sementara pasokan tersendat.
"Saya sudah pesan ke agen. Namun kata agen barangnya belum datang (dari produsen). Terus sejauh ini kami masih belum merasakan harga minyak goreng curah bersubsidi. Harga subsidi hanya kami rasakan pada minyak kemasan. Saat ini subsidinya sudah dicabut pemerintah," ujarnya.
Sejak minyak goreng curah mengalami kelangkaan, tutur Adang Wahyudi, banyak agen yang menawarkan untuk memasok minyak goreng kemasan. Namun karena harganya mahal, dia enggan menerima tawaran tersebut.
"Untuk sementara saya tidak menyetok minyak goreng kemasan, banyak yang nawarin tapi saya gak ambil. Semenjak ditetapkannya harga baru harganya sudah mahal," tutur Adang.
Saat ini harga agen untuk minyak goreng kemasan Rp23.000 per liter dan Rp47.000 untuk kemasan dua liter. "Dengan harga tersebut pembeli merasa keberatan. Jadi pada beralih ke minyak goreng curah," ucapnya.
Adang berharap, pemerintah mengendalikan minyak goreng curah di pasaran supaya tidak terjadi kelangkaan yang dapat memicu lonjakan harga.
Editor: Agus Warsudi