Soal Saldo KKS Program BPNT Kosong, Ini Penjelasan Dinsos KBB

BANDUNG BARAT, iNews.id - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung Barat (KBB) memberikan penjelasan terkait kasus saldo di Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) kosong milik sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di KBB, kosong. Saldo nol terjadi akibat data pemegang KKS tidak lengkap.
Persoalan ini menjadi salah satu kasus saat pencairan KKS BPNT Juni dan Juli. Seperti yang ditemukan di warga Desa Sirnaraja, Kecamatan Cipeundeuy, KBB.
"Saldo nol menjadi salah satu kasus di program BPNT. Biasanya itu terjadi akibat ada data yang tidak lengkap dari pemegang KKS," kata Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial, Dinsos KBB Rizal Carda, Jumat (26/8/2022).
Masalah kelengkapan data, ujar Rizal Carda, bisa dicek oleh pemegang KPM KKS ke operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) di setiap desa. Biasanya jika ada kekurangan persyaratan, secara otomatis saldo KKS nol.
Namun, jika data lengkap tapi saldo di KKS BPNT masih tetap nol, itu berarti tinggal menunggu data bayar dari Kementerian Sosial (Kemensos) ke Bank BNI. Kondisi itu yang lebih mengetahui adalah operator SIKS-NG di tiap desa.
"Mekanisme pelaporannya seperti itu. Memang ada yang datang ke kantor Dinsos KBB mempertanyakan permasalahan itu, tapi langsung kami arahkan untuk menemui operator yang ada di desa," ujar Rizal Carda.
Selain persoalan saldo nol, tutur Rizal, Dinsos KBB juga saat ini sedang melakukan penyisiran e-warong atau warung gotong royong elektronik yang melayani pembelanjaan KKS BPNT. Sebab ada agen e-warong yang sudah tidak aktif sehingga harus dilakukan langkah penanganan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos KBB H Abun Bunyamin mengatakan, tengah menyisir seluruh e-warong. Berdasarkan data dari BNI, terdapat 329 e-warong di KBB, namun setelah dilakukan penyisiran ke 16 kecamatan jumlahnya mencapai 340.
"Sekarang ini banyak e-warong yang masih terdata ternyata di lapangan sudah tutup. Inilah yang sekarang sedang dibenahi," kata Abun Bunyamin.
Editor: Agus Warsudi