SMP Ponpes Ibnu Sina Purwakarta Dibom Molotov, Sempat Terdengar Ledakan
PURWAKARTA, iNews.id - Sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Purwakarta mendapat pelemparan yang diduga bom molotov, Rabu (1/11/2023). Beruntung lemparan bom molotov yang diarahkan ke gedung sekolah hanya mengenai pohon.
Akibatnya pohon itu pun terbakar hingga membuat panik santri di sekitar TKP. Belum diketahui motif dari aksi teror ini, namun pengelola pesantren membantah jika hal ini ada kaitannya dengan dukungan terhadap salah satu pasangam calon presiden.
Usai menerima laporan, petugas dari Polsek Purwakarta, mendatangi lokasi kejadian di Ponpes Ibnu Sina, Jalan Terusan Kapten Halim, Kampung Simpang, Kelurahan Sindangkasih. Kedatangan petugas untuk menyelidiki dugaan aksi teror dengan bom molotov.
Petugas mendapati bekas api yang membakar sebuah pohon, tepat di depan bangunan gedung SMP Ibnu Sina. Pelaku diduga menyasar bangunan gedung sekolah, namun lemparan justru terlebih dahulu mengenai pohon. Peristiwa pelemparan terjadi pada selasa malam sekitar pukul 22.30 WIB, di mana saat itu, kondisi lokasi dalam keadaan sepi.
Adapun aksi pelemparan diduga bom molotov ini, membuat para santri khawatir dan cemas kejadian serupa kembali terjadi. Karena bisa membahayakan para santri.
"Saat itu saya sedang berada di pos penjagaan tiba-tiba ada yang melempar benda dari luar kemudian meledak. Pohon yang terkena lemparan terbakar," kata Ali, saksi mata.
Sementara pengasuh Ponpes Ibu Sina, Ja'far Joban mengaku tidak mengetahui pasti motif aksi teror yang diduga dilakukanoleh lebih dari satu orang itu. Namun dia membantah hal ini terkait dengan dukungan kepada salah satu capres dan cawapres/ untuk Pilpres 2024 mendatang.
"Kebetulan di lokasi pelemparan kurang penerangan, agak gelap. Kemungkinan pelaku menyasar gedung SMP, tapi terkena ranting pohon," kata Ja'far.
Sementara itu pecahan botol dari lokasi kejadian kini diamankan polisi sebagai barang bukti.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan polisi," kata Bhabinkamtibmas Polsek Purwakarta, Aiptu Hasanudin.
Selain meminta keterangan sejumlah warga, polisi juga memeriksa bagian luar pesantren yang diduga menjadi lokasi pelaku melemparkan bom molotov. Sayangnya tidak ditemukan adanya kamera CCTV di sekitar lokasi yang bisa dijadikan petunjuk oleh petugas.
Editor: Asep Supiandi