get app
inews
Aa Text
Read Next : Karawang Masih Kekurangan Ribuan Pohon untuk Ditanam di Ruang Terbuka Hijau

Sering Diterjang Banjir Parah, Karawang Kekurangan Perahu Karet

Senin, 01 November 2021 - 09:40:00 WIB
Sering Diterjang Banjir Parah, Karawang Kekurangan Perahu Karet
Tim SAR gabungan saat mengevakuasi warga terdampak banjir di Kecamatan Teluk Jambe Barat, Karawang, beberapa waktu lalu. (Foto: Basarnas Bandung)

KARAWANG, iNews.id - Kabupaten Karawang masih kekurangan perahu karet untuk mengantisipasi korban banjir jika bencana alam tersebut terjadi di musim hujan ini. Dari kebutuhan sebanyak 15 perahu karet baru terpenuhi hanya enam unit. 

Keterbatasan perahu karet ini membuat tim evakuasi akan kesulitan dalam mengevakuasi warga terdampak banjir.

"Iya memang kita masih kekurangan perahu karet untuk evakuasi warga yang kebanjiran. Idealnya kita harus punya 15 unit perahu karet tapi karena keterbatasan anggaran kami baru punya enam unit. Tahun depan kita anggarkan untuk membeli dua unit lagi," kata Plt Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Yasin Nasrudin, Senin (1/11/2021).

Menurut Yasin, jumlah perahu karet yang dimiliki BPBD Karawang sejumlah enam unit, setelah sebelumnya mendapat bantuan dua unit perahu karet dari PT Pupuk Kujang. Bantuan perahu karet dari perusahaan sangat membantu kerja tim untuk evakuasi. 

"Tadinya kita punya empat unit terus dapat tambahan dari perusahaan dia unit hingga sekarang kita punya enam unit. Tapi itu juga masih kurang, kita masih cari tambahan lagi," katanya.

Menurut Yasin, luas daerah rawan banjir saat ini memcapai 11 kecamatan, sehingga kebutuhan perahu karet sangat penting. Apalagi banjir tahun lalu sudah mencapai 29 kecamatan, tim evakuasi harus membuat skala prioritas melakukan evakuasi. 

" Biasanya kita utamakan terlebih dahulu warga yang paling banyak terdampak. Kemudian jika sudah selesai baru pindah ketempat lain," ujarnya.

Untuk mengatasi kekurangan perahu karet, kata Yasin, pihaknya biasanya meminta bantuan Polres Karawang atau Kodim yang memiliki perahu karet. Bantuan lain biasanya datang dari SAR Provinsi Jawa Barat. 

"Tapi kalau banjirnya merata di banyak tempat ya terpaksa kita harus antre menungggu yang lain selesai," tuturnya.

Yasin mengatakan, puncak hujan akan terjadi pada awal tahun. Oleh karena itu pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang berada di lokasi rawan banjir. 

"Kami sudah sosialisasikan agar masyarakat menjaga kewaspadaan terutama di wilayah bantaran sungai. Apalagi hujan tahun ini oleh La-Nina jadi cukup berbahaya," katanya.  

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut