get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemkab Kotabaru Kukuhkan 69 Pengurus Karang Taruna Periode 2025–2030

Sektor 6 Sulap Sampah Jadi Paving Block untuk Bangun Pesantren

Jumat, 31 Mei 2024 - 12:00:00 WIB
Sektor 6 Sulap Sampah Jadi Paving Block untuk Bangun Pesantren
Sektor 6 Satgas Citarum Harum berhasil mengolah sampah untuk dijadikan paving block dengan kapasitas produksi mencapai 500 buah per hari. (Foto: dok Pemprov Jabar)

BANDUNG, iNews.id -- Sejak ditetapkan menjadi program strategis Pemerintah Pusat pada 2018, Citarum Harum di Jawa Barat terus menunjukkan progres menggembirakan. Sektor 6 Satgas Citarum Harum berada di bantaran Sungai Citarum, tidak jauh dari jembatan Jalan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

Dari gerbang masuk sektor 6, kawasan yang dulunya kumuh tak terurus kini tampak asri. Di samping posko terdapat danau berkelok (oxbow) yang dimanfaatkan warga untuk menanam benih ikan. Aktivitas budidaya ikan ini bukan sembarang budidaya, karena ikan bisa hidup dan berkembang biak juga sekaligus sebagai indikator air apabila Sungai Citarum sudah tercemar ringan.

"Semua ikan kini sudah bisa hidup, lele, nila, apalagi sapu-sapu. Sudah besar-besar sering dipancing warga juga. Menunjukkan kualitas air sudah bagus dan layak,” ujar Komandan Sektor Kolonel Infanteri Yanto Kusno Hendarto, ditemui Kamis (30/5/2024).

Budidaya ikan yang juga sebagai indikator sungai. (Foto: dok Pemprov Jabar)
Budidaya ikan yang juga sebagai indikator sungai. (Foto: dok Pemprov Jabar)

Seperti diketahui, di danau bekelok tersbeut terdapat keramba apung. Menurut Yanto, dalam waktu dekat danau berkelok ini akan dikeruk untuk menambah kapasitas air yang ditampung.

Sementara itu, pengolahan sampah terletak di bagian tengah. Bangunan sederhana ini terdiri dari insenerator, mesin gibrik (pemilah sampah) dan mesin press untuk membuat paving block. Kemudian, ada juga alat pemanas khusus untuk mengolah sampah plastik.

“Sampah yang masuk ditampung lalu dengan bantuan prajurit dan warga setempat akan dipilah melalui mesin gibrig,” katanya.

Mesin gibrik akan secara otomatis memilah sampah organik dan sampah plastik atau anorganik. Kemudian, sampah organik akan dikumpulkan untuk diolah menjadi pupuk kompos atau menjadi pakan magot (sejenis belatung). Sementara sampah anorganik akan dibakar melalui insenerator yang mesinnya berada persis di sebelah mesin gibrik.

Namun, sampah anorganik akan dipilah kembali sebelum akhirnya akan dibakar. Sampah plastik akan dipisah, karena dapat didaur ulang menjadi papan plastik sebagai pengganti papan kayu.

Menurut Yanto, papan plastik ini dapat dibuat menjadi kursi, meja hingga pot bunga. Contohnya terletak di Saung Siliwangi yang ada di sebelah lokasi pengolahan sampah.

Hasil pembakaran sampah dari insenerator atau residu juga kembali dimanfaatkan. Residu yang erbentuk debu ini kemudian akan dicampur dengan pasir dan semen dengan perbandingan tertentu. Hasil akhirnya adalah batako atau paving block yang dicetak menggunakan mesin press dengan kapasitas produksi sebanyak 500 buah per hari.

“Paving block ini akan kita pakai membuat jogging track dan membuat taman. Bahkan kami sumbangkan kepada masyarakat. Belum lama ini kami kirim ke salah satu pesantren untuk membangun jalan,” katanya.

Bahkan, ada pembeli yang memesan hingga 70.000 paving block, tetapi sayangnya belum bisa dipenuhi karena keterbatasan kapasitas mesin cetak dan tentunya memerlukan pekerja yang lebih banyak.

Sektor 6 Satgas Citarum Harum memiliki setidaknya 30 warga sekitar yang bekerja di fasilitas pengolah sampah. Yanto berharap, nantinya akan ada kemitraan dari masyarakat untuk memproduksi paving block secara massal, sehingga ada nilai ekonomis atau penghasilan baru dari masyarakat sekitar.

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut