RSUD Otista Soreang Bandung Siap Rawat Caleg Stres Gagal Lolos Pileg 2024

BANDUNG, iNews.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Oto Iskandardinata (Ottista) Soreang, Kabupaten Bandung, siap merawat calon anggota legislatif (caleg) stres gegara gagal lolos di Pileg 2024. RSUD Otista telah menyiapkan ruang perawatan khusus.

Direktur Utama RSUD Otista Soreang Yani Sumpena Muchtar mengatakan, penanganan kejiwaan termasuk caleg gagal yang stres, bisa dilayani dokter jiwa di RSUD Otista.

Baca Juga

Cerita Warga Pangalengan Panik saat Gempa Bumi M5,2 Guncang Bandung

"Untuk masalah kejiwaan, kami ada dokter jiwa. Sementara untuk rawat inap, berkaca dari sebelumnya sangat jarang ada caleg stres yang sampai dirawat," kata Direktur Utama RSUD Otista Soreang.

Yani Sumpena Muchtar mengatakan, tidak semua orang yang menderita stres bisa dirawat, tergantung tingkat gangguan kejiwaannya. Selain itu, Kabupaten Bandung dekat dengan RSJ Cisarua milik Pemprov Jabar.

Baca Juga

Timnas Jepang U-17 Betah di Bandung karena Nasi Gorengnya Lezat dan Kotanya Bagus

"Kalau penyakit jiwa itu harus terpisah dari penyakit lain. Gak bisa di dalam satu gedung, harus terisolasi. Karena pasiennya ada yang teriak-teriak macam-macamlah, bisa mengganggu pasien lain," ujar Yani Sumpena Muchtar.

Baca Juga

Gempa Bumi Magnitudo 5,2 Guncang Bandung, BMKG: Berpusat di Pantai Selatan Cianjur

Namun, tutur Dirut RSUD Otista Soreang, jika dipaksakan, RSUD Otista Soreang Bandung bisa menyiapkan ruang perawatan di lantai dasar. "Jadi di bawah ya kita liat saja. Insya Allah, kalau diharuskan, harus siap, kami akan siap," tutur Dirut RSUD Otista Soreang Bandung.

Yani Sumpena Muchtar mengatakan, jika harus melayani pasien gangguan jiwa dalam jumlah banyak, RSUD Otista Soreang pun bisa melakukannya. 

Baca Juga

Gempa M5,2 Guncang Bandung Terasa di Garut hingga Ciamis

"Bisa karena lokasi juga memungkinkan. Cuman pasti akan satu lantai, di bawah. Jadi tidak bercampur dengan pasien lain karena kalau masih satu hamparan satu lantai, bisa mengganggu kenyamanan yang lain," ucap Yani Sumpena Muchtar.

Editor: Agus Warsudi