get app
inews
Aa Text
Read Next : Ternyata Ini Alasan SPBU Swasta Tolak Beli BBM Impor Via Pertamina

Ridwan Kamil Sebut Potensi EBT 500 Gigawatt, Dorong Masyarakat Tinggalkan Energi Fosil 

Sabtu, 11 Desember 2021 - 16:04:00 WIB
Ridwan Kamil Sebut Potensi EBT 500 Gigawatt, Dorong Masyarakat Tinggalkan Energi Fosil 
Ketua Umum ADPMET Ridwan Kamil dalam Rakernas Dua Dasawarsa ADPMET 2001-2021 di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (10/12/2021). (Foto/Humas Pemprov Jabar)

BANDUNG, iNews.id - Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) yang juga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Indonesia memiliki potensi EBT hingga 500 gigawatt. Saat ini hanya sebagian kecil EBT yang digunakan, yakni sekitar 50 gigawatt.

Karena itu, untuk meningkatkan penggunakan EBT, masyarakat didorong untuk meninggalkan energi fosil dan beralih menggunakan energi baru terbarukan (EBT). 

Hal itu disampaikan Ridwan Kamil usai mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dua Dasawarsa ADPMET 2001-2021 di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (10/12/2021).

Ridwan Kamil mengatakan, 40 persen daratan di pesisir laut Indonesia berpotensi hilang terkikis air laut akibat pemanasan global sebagai dampak penggunaan energi fosil. 

Penggunaan energi fosil seperti bahan bakar minyak (BBM) hingga baru bara menghasilkan karbon yang sangat besar serta memicu pemanasan global dan berdampak pada ketinggian muka air laut.

"Hampir 40 persen daerah yang dipinggir laut akan hilang jika gaya hidup kita yang boros karbon ini tidak ada perubahan," kata Kang Emil dalam keterangan resmi, Sabtu (11/12/2021). 

Kang Emil, sapaan akrabnya bahkan menyebut, saat ini, 400 hektare tanah di wilayah pesisir Bekasi sudah tertutup air laut.

"Hari ini saja sudah hilang 400 hektare tanah di pesisir Bekasi, sudah jadi laut, apalagi 50 tahun ke depan," ungkapnya.

Oleh karena itu, Kang Emil mengimbau masyarakat untuk meninggalkan energi fosil dan mulai beralih ke EBT yang dinilainya lebih ramah lingkungan.

 

Kang Emil menyebut contoh kecil pemanfaatan EBT yang kini sedang dilakukan di Jabar, yaitu membuat sumber listrik dari tenaga angin di desa-desa.

"Contoh kecil energi terbarukan itu seperti membangun desa-desa dari energi angin yang tiangya kecil seperti tiang listrik, minimal itu," ujarnya.

Selain itu, kebijakan penggunaan mobil dinas listrik dan solar cell panel industri di Jabar juga memberi dampak signifikan mengurangi pemanasan global.

"Kedua, beli mobil listrik, buat kebijakan atap pakai sollar cell, itu kebijakan murah sampai nanti yang skala besar," kata Kang Emil.

Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, potensi EBT memiliki kekhasan tersendiri di tiap daerah. Dia mencontohkan, Jabar memiliki potensi EBT dari sumber panas bumi (geothermal) dan air, sedangkan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) solar cell dan Sulawesi energi angin. 

"Potensi energi terbarukan tiap daerah beda-beda, misalnya NTT solar cell, Jabar geotermal sama air, dan Sulawesi angin," ujarnya.

Kang Emil menyebutkan bahwa secara keseluruhan, Indonesia memiliki potensi EBT hingga 500 gigawatt. Namun, baru sekitar 50 gigawatt yang dimanfaatkan masyarakat Indonesia. 

"Kita 270 juta warga ini hanya mengonsumsi 50 gigawatt, itupun kita masih tidak niat karena masih senang dengan energi murah, tapi kotor seperti batubara dan lainnya. Jadi kenapa menggebu-gebu? Karena momentumnya sekarang, jangan telat, tahun 2050 itu tak terlalu jauh," terang Kang Emil. 

Dalam Rakernas ADPMET yang dihadiri sejumlah kepala daerah itu, disepakati pula nahwa BUMD anggota ADPMET sepakat menindaklanjuti rencana alih kelola sumur-sumur minyak dan gas bumi milik Pertamina. 

Kang Emil sendiri mengaku telah bertemu dengan Dirut Pertamina saat perhelatan COP26 lalu di Glasgow terkait alih kelola sumur-sumur milik Pertamina tersebut.

"Ada ribuan sumur tua yang dalam kendali Pertamina berkenan untuk segera ditransisikan ke BUMD, mohon di follow up. Semoga jadi berita baik di semester depan harus ada cerita sekian dari ribuan sumur itu bisa dikelola oleh BUMD kita," ucap Kang Emil.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut