Ridwan Kamil Minta Maaf atas Kekurangan Selama 5 Tahun Memimpin Jabar

BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jabar Ridwan Kamil memohon maaf atas kekurangan yang mungkin ada selama 5 tahun memimpin Jawa Barat. Sebagai manusia biasa, tentu tidak yang sempurna.

"Dari hati yang tulus, saya mohon maaf. Tidak ada manusia yang sempurna, pasti ada kekurangan, kesalahan. Oleh karenanya saya mohon dibukakan pintu maaf," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat acara talkshow bersama Prabu Revolusi di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (2/9/2023).

Baca Juga

Hadir di WJF 2023, Ridwan Kamil: Ini Perayaan Jabar Jadi Provinsi Terbaik

"Terima kasih sudah mempercayai saya mengambil keputusan-keputusan demi Jabar yang lebih luar biasa. Sebanyak 555 perubahan sudah saya hadirkan," ujar Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Pada 5 September 2023, Kang Emil tidak lagi menjabat sebagai Gubernur Jabar. Setelah tidak menjabat, Kang Emil berencana mendirikan yayasan kemanusiaan Hal itu guna melanjutkan misinya memperluas kebaikan dan manfaat kepada masyarakat.

Baca Juga

Pesan Ridwan Kamil kepada Bupati Bogor Iwan Setiawan: Belajarlah dari Sejarah

"Dunia lebih luas membutuhkan saya, karena saya orang yang bisa mempengaruhi. Jadi saya akan mencari kesibukan untuk mempengaruhi orang berbuat kebaikan. Jadi berfikir membuat yayasan tentang 2 hal, yaitu kemanusiaan dan kepemimpinan," tutur Kang Emil.

Baca Juga

3.206 Desa Sadar Hukum, Ridwan Kamil Dianugerahi Anubhawa Sasana oleh Kemenkumham

Kang Emil mengatakan, banyak orang yang ingin ikut berkerja dengannya setelah usai menjabat sebagai gubernur nanti. Dia pun mendukung kegiatan apapun yang bersifat menyebarkan kebaikan.

"Karena banyak orang yang ingin ikut saya untuk nolong orang, bikin acara, dan macam-macam. Dari pada satu-satu mending diorganisasikan, selama tujuannya memperluas kebaikan saya dukung," ucap dia.

Baca Juga

Ridwan Kamil Lantik Iwan Setiawan Jadi Bupati Bogor Definitif di Gedung Pakuan Bandung

Sebelum menjadi Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat, Emil merupakan seorang arsitek. Namun apapun kegiatannya, kata Emil, akan tetap bertujuan untuk tetap menjadi orang baik.

"Jadi nanti ada kegiatan yang sifatnya kesehariannya bisnis, mungkin ada keseharinnya tetap menjadi orang baik kira-kira begitu, tanpa harus punya kekuasaan," ujar Kang Emil.