Ridwan Kamil: Keputusan Final atas Polemik Ponpes Al-Zaytun Diumumkan Awal Pekan Depan

BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, keputusan final atas polemik Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun dan pimpinannya Panji Gumilang, akan diumumkan awal pekan depan. Pengumuman disampaikan pemerintah pusat lewat Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
"Kemungkinan hari Senin-Selasa akan ada finalisasi dari pemerintah pusat nanti Menkopolhukam," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, usai menghadiri HUT ke-77 Bhayangkara di Gedung Sate, Sabtu (1/7/2023).
Kang Emil menyatakan, pembahasan soal Ponpes Al-Zaytun telah dilakukan secara komprehensif dan menghasilkan sejumlah keputusan. "Kemarin pun saya rapat bersama Menko PMK, Menkopolhukam pembahasan sangat mendalam tetapi tunggu saja kalau tidak hari senin-selasa nanti ada penyampaian secara komprehensif," ujar Kang Emil.
Sebelumnya, Menkopolhukam Mahfud MD disebut bakal memberikan keterangan terkait polemik Ponpes Al-Zaytun pada Rabu (28/6/2023). "Besok Pak Menko Polhukam akan presscon terkait Al-Zaytun," kata Ridwan Kamil di Kantor DPRD Jabar, Selasa (27/6/2023).
Ridwan Kamil tidak bersedia membeberkan poin-poin yang akan disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD. "Saya tidak bisa mendahului. Karena komentar saya akan sama," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar meminta pemerintah menutup Ponpes Al-Zaytun di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu. Penutupan dilakukan jika Ponpes Al-Zaytun dan pimpinannya Panji Gumilang melakukan pelanggaran berat, mengajarkan pemahaman menyimpang dan sesat.
"Iyah (meminta Ponpes Al-Zaytun ditutup jika terbukti melakukan pelanggaran), betul seperti itu (rekomendasi penutupan)," kata kata Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar, Sabtu (1/7/2023).
Rafani Achyar menyatakan, rekomendasi yang disampaikan tim investigasi bentukan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, terkait sejumlah aspek. "Terkait pemahaman agama, tindak pidana, dan administrasi penyelenggaraan sistem pendidikan," ujar Rafani Achyar.
Editor: Agus Warsudi