get app
inews
Aa Text
Read Next : Sriwijaya Air Jatuh, Ini Kesaksian Nelayan Dengar Suara Keras di Pulau Laki

Ridwan Kamil Berduka atas Jatuhnya Sriwijaya Air dan Longsor Cimanggung Sumedang

Minggu, 10 Januari 2021 - 13:29:00 WIB
Ridwan Kamil Berduka atas Jatuhnya Sriwijaya Air dan Longsor Cimanggung Sumedang
Ucapan duka cita Gubernur Jabar Ridwan Kamil di akun media sosial. (Foto: Istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan duka mendalam atas insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute penerbangan Jakarta-Pontianak dan bencana tanah longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Ridwan Kamil mengajak masyarakat memanjatkan doa terbaik untuk bangsa ini.

Ucapan bela sungkawa sedalam-dalamnya itu disampaikan Ridwan Kamil melalui akun media sosial miliknya, baik Facebook, Instagram, maupun Twitter, Minggu (10/1/2021).

Selain mengunggah ucapan duka cita, di akun media sosial itu, Ridwan Kamil juga memasang foto pesawat Sriwijaya Air dengan latar belakang gelap.

"Dukacita sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dan bencana tanah longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung - Kab. Sumedang," kata Ridwan Kamil. 

Pemprov Jawa Barat, kata Gubernur Jabar yang akrab disapa Kang Emil mengemukakan, terus memantau terhadap adanya penumpang pesawat Sriwijaya Air yang merupakan warga Jabar.

Sementara terhadap bencana tanah longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Kang Emil memastikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Jabar Quick Response (JQR), dan unsur search and rescue (SAR) telah berada di lokasi kejadian untuk melaksanakan proses evakuasi secepatnya dan memberikan bantuan yang dibutuhkan baik oleh petugas maupun para korban.

"Doa terbaik untuk bangsa ini. Mari sama-sama kita panjatkan semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan dan ketabahan dalam menghadapinya. Aaminn," ujar Kang Emil.

Diberitakan sebelumnya, bencana tanah longsor menerjang Perum Pondok Daud, Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1/2021). 

Longsor terjadi dua kali. Peristiwa pertama terjadi pada pukul 16.00 WIB, merusak 14 rumah dan menimbun 12 warga. Longsor susulan terjadi sekitar 19.30 WIB. 

Peristiwa kedua ini menyebabkan Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang Yedi dan Komadan Komando Rayon Militer (Danramil) Kapten Inf Setio Pribadi, menjadi korban. Jasad almarhum Yedi telah ditemukan. Sedangkan jasad almarhum Kapten Inf Setia Pribadi masih dalam pencarian.

Longsoran pertama dipicu curah hujan tinggi dan kondisi tanah tidak stabil. Longsor susulan terjadi pada saat petugas masih melakukan evakuasi korban di sekitar area longsoran pertama. 

Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang per Minggu dini hari (10/1) mencatat korban luka 18 jiwa dan meninggal dunia 11.

Dari jumlah meninggal, Danramil Kecamatan Cimanggung Kapt Inf Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang turut menjadi korban. 

Saat itu mereka berada di lokasi untuk merespon longsoran pertama. Sementara ini, berdasarkan informasi dari BPBD, diperkirakan banyak orang masih tertimbun longsoran susulan. 

Pantauan BPBD setempat korban susulan dari petugas gabungan yang sedang melakukan evakuasi dan warga yang menonton di sekitar lokasi. Sedangkan kerugian material, data sementara mencatat 1 jembatan dan beberapa jalan terputus akibat longsor. 

Pusat Pengendalian Operasi BNPB menerima informasi terakhir pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 23.30 WIB hujan telah reda. Hingga tadi malam, tim gabungan masih melakukan proses pencarian dengan menekankan keamanan dan keselamatan tim. Kebutuhan mendesak saat ini yaitu alat berat untuk memindahkan material longsoran. 

"Intensitas hujan tinggi pada Sabtu (9/1/2021) menyebabkan kejadian bencana di beberapa titik wilayah Jawa Barat, seperti di Garut dan kawasan lain di Sumedang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan resmi. 

Kabupaten Sumedang, ujar Raditya, termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi. Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 26 kecamatan teridentifikasi berpotensi bahaya dengan kategori tersebut, sedangkan luas bahaya sekitar 60.872 hektare.

Dilihat dari prakiraan cuaca Info BMKG, pada  hari ini (10/1/2021) dan besok, kecamatan Cimanggung masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga hujan petir. 

"Sedangkan wilayah Provinsi Jawa Barat, terpantau berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang," ujarnya. 

BNPB mengimbau masyarakat dapat tetap waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor maupun angin kencang. 

Persiapan diri sendiri, keluarga dan komunitas sangat dibutuhkan sehingga dampak korban jiwa dapat dihindari sedini mungkin, khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Menyikapi puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021, BNPB telah mengingatkan BPBD provinsi untuk melakukan upaya peringatan dini dan kesiapsiagaan, khususnya BPBD kabupaten dan kota.

Peringatan dini dan kesiapsiagaan ini didasari data prakiraan potensi banjir dan longsor pada Januari 2021 dari BMKG, yang bekerja sama dengan Kementerian PUPR, BIG dan PVMBG. 

"BNPB menyurati Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di 34 provinsi untuk terus berkoordinasi dengan BPBD di tingkat kabupaten dan kota," tutur Raditya. agus warsudi

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut