get app
inews
Aa Text
Read Next : Trump: AS Rela Rogoh Rp581 Triliun demi Ukraina, Harusnya Bisa Lindungi Anak-Anak Amerika dari Penembakan

Residivis Bawa Senapan AR-15 Ngamuk di Apartemen, Tewas di Tangan Seorang Perempuan

Minggu, 29 Mei 2022 - 14:36:00 WIB
Residivis Bawa Senapan AR-15 Ngamuk di Apartemen, Tewas di Tangan Seorang Perempuan
Polisi melakukan olah TKP penembakan pelajar sekolah dasar di Texas. (FOTO: REUTERS)

CHARLESTON, iNews.id - Dennis Butler (37), penjahat kambuhan alias residivis tewas di tangan seorang perempuan. Saat itu Dennis melakukan penembakan massal terhadap anak-anak yang tengah menggelar acara pesta kelulusan.

Peristiwa mengerikan itu terjadi kawasan apartemen di Charleston, Virginia Barat, Amerika Serikat (AS). Tak ingin banyak korban, wanita yang tampak tenang itu pun melepaskan tembakan ke arah Dennis.

Dor! Dor! Dor! Peluru bersarang di dada Dennis Butler yang membawa senapan semiotomatis AR-15. Pria yang memiliki catatan kriminal panjang itu pun tumbang lalu tewas. 

Juru bicara polisi Tony Hazelett mengatakan, reaksi cepat perempuan itu menyelamatkan banyak nyawa. Dia bisa jadi telah mencegah penembakan massal. Butler ditemukan tewas di tempat kejadian dengan beberapa luka tembak.

"Perempuan terebut dipastikan memiliki senjata secara sah. Dia ditembak mati setelah nekat menembaki sekelompok orang yang tengah menghadiri pesta kelulusan," kata Tony Hazeleet dalam konferensi pers. 

Tony Hazeleet menyatakan, pelaku Denis Butler telah melewati daerah itu pada Rabu (25/5/2022) malam. Pada malam itu, Denis mendapatkan peringatan agar memperlambat laju kendaraan karena anak-anak sedang bermain.

"Dia (Dennis Butler) lantas kembali dengan membawa senapan jenis AR-15 dan melepaskan tembakan dari kendaraan ke pesta  kelulusan di luar kompleks apartemen di kota," ujar Tony Hazeleet.

Menurut Tony Hazeleet, perempuan yang menembak balik Dennis Butler itu tidak memiliki latar belakang penegak hukum. Dia juga belum diidentifikasi. "Dia hanya anggota komunitas yang membawa senjata sah. Dia melawan (pelaku Dennis Butler) dan menyelamatkan beberapa nyawa," tuturnya. 

Saat kejadian, kata Tony Hazeleet, wanita itu tetap di tempat dan bekerja sama dengan penyelidik. Dia juga tidak akan dituntut atas tindakannya itu. "Belum jelas bagaimana Denis Butler memperoleh senjata itu," ucap Tony Hazeleet.

Sebelumnya, seorang remaja pria bersenjata membunuh 21 orang di sebuah sekolah dasar di Texas dengan senapan semi-otomatis AR-15 yang dibeli secara legal.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut