Ratusan Warga di Kaki Gunung Sawal Ciamis Ngungsi Hindari Banjir Bandang

CIAMIS, iNews.id - Ratusan warga Desa, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis terpaksa mengungsi. Mereka menghindari banjir bandang yang dikhawatirkan terjadi akibat longsor di kaki Gunung Sawal.
Warga mengungsi ke sejumlah titik posko, seperti balai desa, masjid, dan rumah sanak saudara. Sampai saat ini, warga mengungsi ke beberapa titik posko pengungsian.
Sebelumnya, dilaporkan ada beberapa titik longsor yang diduga menutup aliran sungai di atas Gunung Sawal yang berpotensi memicu banjir bandang setelah wilayah tersebut terus menerus diguyur hujan deras.
Sebanyak 140 kepala keluarga warga Dusun Nyangkokot RT 07 dan 08, RW 10 di Desa, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis mulai Kamis (4/5/2023) malam lalu.
Kepala Desa Panumbangan Dedi Supriadi mengatakan, mereka terpaksa mengungsi untuk mengantisipasi korban jiwa akibat banjir bandang menyusul bencana longsor di lereng Gunung Sawal yang menutup aliran Sungai Panjeleran.
"Debit air membesar dan bercampur material tanah dan bebatuan yang dikhawatirkan berpotensi banjir bandang menerjang perkampungan penduduk," kata Kades Panumbangan.
Bahkan, ujar Dedi Supriadi, di lokasi terjadinya longsoran aliran sungai yang sebelumnya memiliki lebar satu meter kini membesar dengan lebar menjadi 10 meter.
Ujang (45), warga Desa Panumbangan mengatakan, bencana longsor terjadi pada Kamis (4/5/2023) sekitar pukul 06.00 WIB.
Peristiwa itu terjadi akibat hujan deras yang terus menerus mengguyur wilayah Kecamatan Panumbangan, Ciamis Utara.
"Memang akhir-akhir ini, Ciamis termasuk kecamatan panumbangan terus dilanda hujan deras sehingga di atas Gunung sawal terjadi longsor. Material longsor menerjang sebagian lahan milik warga,” kata Ujang.
Sementara itu, administratur Perhutani KPH Ciamis Edy Satmoko mengatakan, longsor tanah dan bebatuan tersebut terjadi akibat curah hujan tinggi yang menutup bibir sungai dan menggerus lahan sekitarnya.
Sekitar 1,6 hektare lahan milik Perhutani di sepanjang aliran Sungai Panjaleran tergerus debit air yang tinggi. Perhutani masih mendata jumlah kerugian akibat kejadian ini.
"Kami akan mengantisipas longsor tersebut dengan menanam beberapa tanaman yang bisa menahan erosi seperti pohon bambu karena pohon bambu ini cukup baik untuk menahan arus air dan kontur tanah," kata Edy Satmoko.
Pemkab Ciamis mengimbau warga siaga, melakukan ronda malam, dan mencari titik aman. Pemda juga berkoordinasi dengan sejumlah instansi untuk penanganan bencana alam lebih lanjut.
Editor: Agus Warsudi