Rapid Test Acak di Objek Wisata Jabar Diintensifkan sampai Libur Panjang Usai
BANDUNG, iNews.id - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Daerah Provinsi Jawa Barat terus mengintensifkan pelaksanaan rapid test acak. Tes cepat untuk mengetahui kondisi kesehatan wisatawan dan pendatang itu, dilakukan di objek-objek wisata yang tersebar di Provinsi Jabar.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad mengatakan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Jabar masih terus bergerak secara dinamis.
Rapid test acak yang digelar bersama tim gabungan dari pemerintah kabupaten/kota, TNI/Polri, dan Satpol PP, selama libur panjang ini, menjadi salah satu upaya untuk menekan potensi penularan Covid-19 di Jabar.
Apalagi, kata Daud, dalam libur panjang kali ini, banyak warga dari DKI Jakarta dan sekitarnya yang menjadi episentrum penyebaran Covid-19 menghabiskan waktu akhir pekannya dengan berlibur di Jabar.
Rapid test acak diharapkan dapat menekan tingkat penyebaran sekaligus menjadi bahan pemetaan penyebaran Covid-19 jika didapati wisatawan terkonfirmasi positif terpapar virus Corona.
"Kami memang mengadakan (rapid) test secara acak di pusat kerumunan, tempat wisata, kemudian pasar, dan juga ada kemungkinan upacara peringatan Maulid Nabi," kata Daud dalam konferensi pers di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (31/10/2020).
Berdasarkan data per Kamis (29/10/2020) lalu, ujar Daud, Kabupaten Bogor menempati urutan pertama dengan jumlah wisatawan yang dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test acak. "Dari 900 wisatawan yang menjalani rapid test, ada sekitar 50 orang positif dan langsung menjalani swab test," ujar dia.
Di daerah lain, tutur Daud, 1 wisatawan dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test acak terhadap 77 orang. Sementara di Cirebon, dari 100 orang yang menjalani rapid test, hasilnya tidak ada yang reaktif.
Daud menuturkan, bagi wisatawan yang dinyatakan reaktif langsung tes swab dan diminta melakukan isolasi mandiri hingga hasilnya keluar. Data wisatawan yang dinyatakan positif nantinya juga disampaikan kepada dinas kesehatan dimana wisatawan itu berdomisili.
Dia berharap, di akhir operasi, pihaknya mendapati data hasil rapid test acak yang digelar di 54 titik tersebar di 14 kabupaten/kota itu. "Semuanya sudah lakukan swab test dan hasilnya baru keluar tiga sampai empat hari," tutur Daud.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar yang juga Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Jabar, Marion Siagian mengatakan, penerapan protokol kesehatan dengan baik dan benar menjadi tameng terkuat dalam mencegah Covid-19, khususnya di tempat yang berpotensi menciptakan kerumunan.
"Masyarakat diimbau tetap menjaga kesehatan dengan menaati protokol kesehatan, yaitu memakai masker dengan benar, tidak menurunkan masker di bawah hidung atau di bawah dagu," kata Marion.
"Kemudian, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta sering mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menyediakan selalu cairan pencuci tangan berbasis alkohol bila air mengalir tidak tersedia," ujar dia.
Dari total 54 destinasi wisata yang tersebar di 14 kabupaten/kota yang menjadi sasaran rapid tes acak, tutur Marion, beberapa tempat wisata yang menjadi perhatian.
Di antaranya, kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB); Ciwidey, Kabupaten Bandung; pemandian air panas Ciater, Kabupaten Subang; Puncak di Kabupaten Bogor; serta kawasan pantai selatan Jabar.
Berdasarkan data yang dirangkum Satgas Penanganan Covid-19 Jabar pada Jumat (30/10/20) pukul 21:00 WIB, ujar Marion, sebanyak 78 wisatawan reaktif rapid test. Wisatawan yang reaktif rapid test langsung dilakukan swab dan dianjurkan isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab.
Maron menuturkan, pelaksanaan rapid test acak melalui operasi gabungan itu, juga melibatkan aparat kewilayahan di kecamatan, desa/kelurahan, bahkan sampai RT/RW. Para petugas lapangan ini senantiasa melaporkan segala perkembangan.
Marion pun memastikan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan dan petugas yang bertugas aman dan sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Satgas Penanganan COVID-19 Daerah Provinsi Jabar pun sudah mengirim sebanyak 26.700 alat rapid test, 1.935 APD lengkap, dan 14.400 Viral Transport Medium (VTM), kepada kabupaten/kota. VTM merupakan tempat penyimpanan spesimen sampel lendir tenggorok hasil uji usap.
"Dengan kegiatan yang komprehensif, kita berupaya memetakan penyebaran serta mengendalikan lonjakan kasus COVID-19 setelah masa libur panjang selesai," tutur Marion.
Editor: Agus Warsudi