Puslabfor Polri Periksa Semburan Api di Rest Area Km 86 B Tol Cipali Subang

SUBANG, iNews.id - Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri memeriksa semburan api di rest area Km 86 B Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Kabupaten Subang. Petugas mengambil sampel gas dari titik semburan.
Sampai saat ini, api yang menyembur di rest area Km 86 B Tol Cipali, belum padam. Api masih berkobar, membumbung tinggi sekitar 6 meter.
Saat proses pengambilan sampel gas, Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus datang ke lokasi semburan api di rest area 86 B Tol Cipali, Kecamatan Cipeundeuy, Subang, arah Palimanan menuju Jakarta.
Sampel gas diambil menggunakan alat khusus. Tampak beberapa kantong plastik bening di alat khusus tersebut.
Perlahan, kantong plastik tersebut mengembang terisi sampel gas. Tim Puslabfor Polri mengambil sampel gas di tiga titik di sekitar lokasi semburan.
"Sampel diambil untuk diteliti apakah memiliki kandungan berbahaya atau tidak," kata Kapolres Subang AKBP Sumarni.
Diberitakan sebelumnya, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan penjelasan soal semburan api di rest area Km 86 B Tol Cipali, Cipeundeuy, Kabupaten Subang. Api tersebut diduga berasal dari semburan gas alam.
Fakta dan dugaan terkait semburan api tersebut diperoleh setelah Badan Geologi menerjunkan tim Penyelidik Bumi dari Pusat Survei Geologi (PSG) dan Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL).
Tim Penyelidik Bumi dari PSG Iwan Sukma mengatakan fenomena semburan api telah sering terjadi. Sebab, Jawa Barat bagian utara merupakan wilayah produksi minyak cukup besar.
“Fenomena yang terjadi ini dugaan sementara penyebabnya adalah bukan dari pipa pertamina melainkan karena ada kebocoran atau rembesan gas dari permukaan tanah di daerah itu (Cipeundeuy, Subang),” kata Iwan Sukma dalam keterangan resmi, Kamis (27/4/2023).
Namun, ujar Iwan Sukma, penyebab pasti kebocoran gas di rest area Km 86 B Tol Cipali belum bisa dipastikan karena harus diselidiki lebih lanjut.
Penelitian juga harus dilakukan untuk memastikan jenis gas yang menyembur di lokasi tersebut. Jika kondisi telah memungkinkan, tim akan mengambil sampel gas untuk mengetahui jenisnya, apakah biogenic atau thermogenic.
Editor: Agus Warsudi