get app
inews
Aa Text
Read Next : Terungkap! Pembunuh Bocah di Majalengka Diduga Punya Penyimpangan Seksual

PPKM Diperpanjang, Begini Tanggapan Pekerja Seni dan Pedagang di Majalengka

Senin, 16 Agustus 2021 - 21:41:00 WIB
PPKM Diperpanjang, Begini Tanggapan Pekerja Seni dan Pedagang di Majalengka
Petugas gabungan Satgas Covid-19 menertibkan hajatan. (Foto: ilustrasi)

MAJALENGKA, iNews.id - Pemerintah kembali memperpanjang penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), mulai 16 hingga 23 Agustus 2021. Kebijakan ini, mengundang reaksi dari para pekerja seni dan pegadang kuliner di Kabupaten Majalengka.

Niz Nisa, perempuan yang berprofesi sebagai master of ceremony (MC) di Kabupaten Majalengka adalah pihak yang terpaksa mengelus dada dengan kebijakan pepanjangan PPKM tersebut. 

Bagi Niz, perpanjangan PPKM itu akan membuat ‘air mata’ pegiat seni kembali berderai. Sepinya job (kerjaan) berdampak terhadap mandeknya pemasukan atau pendapatan, membuat sebagian mereka dalam kondisi tidak jelas.

“Sebagian dari kami sesungguhnya ada beberapa yang udah hopeless (pasrah, tak ada harapan). (PPKM) diperpanjang lagi. Bagaimana kelanjutan para pekerja seni yang menggantungkan hidup hanya dari panggung,” kata Niz kepada MPI, Senin (16/8/2021).

Selama PPKM sebelumnya, ujar dia, Majalengka dengan status PPKM level 3, ada beberapa yang memang masih bisa bekerja. Namun, kondisi tersebut tidak nyaman.

“Sekalipun ada sebagian yang masih bisa bekerja, tetap ada banyak hal keterbatasan, kerja juga enggak nyaman. Aku kangen kerja di tempat yang layak, nggak di pelosok atau pedalaman yang mana terkadang jalan sulit ditempuh. Selain itu equipment (peralatan) juga tidak memadai,” ujar dia.

“Misalnya memakai mik musala atau mik salon aktif rumahan yang echo-nya 18 kali. Itu sangat tidak nyaman. Iya better (lebih baik) lah, daripada nggak boleh sama sekali,” tutur Niz.

Sementara itu, Ketua Majalengka Singers Community (MSC) Rekha Dewi Asgarini mengatakan, tidak bisa berbuat banyak dengan perpanjangan PPKM. Sebab, selama ini, pembatasan aktivitas lewat PPKM tak dibarengi dengan solusi yang bijak.

“Ya sedihlah, marah. Marahnya bercabang kaditu-kadieu (ke sana ke mari). Sedih, marah sama pemerintah. Sedih, marah sama temen-teman yang abai Prokes. Percuma kan kita prokes ketat, sementara sekitar kita abai. PPKM menurut saya tidak terlalu efektif. Apalagi aturan dan pembatasan pada masa PPKM tidak diseimbangkan dengan solusi. Maka yang terjadi adalah PPKM justru membuat imun turun,” kata Rekha.

Sebagai pekerja seni yang aktivitasnya di atas panggung, ujar dia, MSC selalu memperhatikan prokes. Meskipun tidak nyaman, tetapi mereka tetap melaksanakannya, karena kondisi mereka ‘mengharuskan’ tetap beraktivitas. “Kami selalu prokes ketat. Di depan stage pake plastik transparan. Nggak apa-apa kami nyanyi kaya di dalem aquarium,” ujarnya.

Dalam setiap manggung, tutur Rekha, personel MSC sebisa mungkin menjaga prokes. “Otomatis pasti pakai masker. kecuali penyanyi. Kalau lagi nyanyi, sama tukang tiup (suling). Malah kadang masker sama faceshiled, sarung tangan juga, cover mik, selalu pakai handsanitizer, sebisa mungkin menolak yang joget. Meskipun susahnya minta ampun,” tutur Rekha

“Sebenarnya kalau joget, kami temenin kalau diminta. Itupun kami atau MC sudah meminta untuk yang joget itu pakai masker. Penyanyi yang nemenin joget juga pakai masker dan menjaga jarak,” ucapnya.

Sedangkan Irvan Taufik Iskandar, pelaku usaha kuliner, menilai, selagi masih diperbolehkan melayani, tidak terlalu memermasalahkan perpanjangan PPKM. Meskipun omzet yang didapat tidak seusai harapan, tetapi kebolehan itu dinilai cukup membawa angin segar.

“Selama masih bisa melayani dine in dengan syarat prokes, insya Allah kami bisa mengikuti (aturan PPKM), usaha masih bisa jalan. Kalau udah larangan dine in itu udah susah buat kami mah. Omzet dine in terbatas waktu dan kapasitas masih mending, daripada nggak boleh dine in pisan,” kata Irvan. ININ NASTAIN

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut