get app
inews
Aa Text
Read Next : Dugaan Penyalahgunaan Dana Desa, BPHN Blacklist Lawfirm di Sukabumi 

Ponpes HSHF Sukabumi Terima Santri Non-Muslim, Ini Alasan dan Tujuannya

Senin, 16 Oktober 2023 - 13:15:00 WIB
Ponpes HSHF Sukabumi Terima Santri Non-Muslim, Ini Alasan dan Tujuannya
Peresmian Ponpes Hayya'Alash Sholaah Hayya'Alal Falaah (HSHF) Shiddiqiyyah Cisolok Sukabumi. (FOTO: Ilham Nugraha)

SUKABUMI, iNews.id - Pondok Pesantren (Ponpes) Hayya'Alash Sholaah Hayya'Alal Falaah (HSHF) Shiddiqiyyah yang berlokasi di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, menerima santri non-muslim untuk belajar. Tujuan dan alasannya adalah, Ponpes HSHF lebih fokus mengajarkan tentang cinta Tanah Air kepada santri non-muslim.

"Selain santri muslim, pondok pesantren Hayya'Alash Sholaah Hayya'Alal Falaah juga akan menerima santri non-muslim yang ingin mencintai Tanah Air. Cinta tanah air bukanlah hak eksklusif umat Islam. Agama lain juga mempunyai rasa cinta yang sama terhadap Tanah Air," kata Nyai Shofwatul Ummah, istri Kiai Muchtar Mu'thi, pendiri Ponpes Shiddiqiyyah Jombang, Senin (16/10/2023). 

Nyai Shofwatul Ummah menyatakan, Ponpes HSHF dibangun melalui sumbangan warga Thoriqoh Shiddiqiyyah yang ingin mengembalikan jati diri bangsa Indonesia.

Tujuan utama ponpes ini adalah untuk mendidik para santri tidak hanya ilmu agama Islam, tetapi juga menanamkan cinta kepada Tanah Air, Indonesia.

"Kami yakin, dengan bersyukur terhadap nikmat yang diberikan, rasa cinta kita terhadap Tanah Air akan tumbuh," ujar Nyai Shofwatul Ummah.

Dalam upaya mewujudkan visi ini, tutur Nyai Shofwatul Ummah, pembangunan pondok pesantren di atas lahan seluas 5 hektare itu menelan dana puluhan miliar rupiah. "(Biaya) pembangunan ponpes mencapai puluhan miliar. Yang jelas lebih dari Rp10 miliar," tutur dia.

Ketua Bidang Kebangsaan Lembaga Kajian Kebangsaan di PJTA Indonesia Edi Setiawan mengatakan, santri dari berbagai latar belakang agama akan diterima di Ponpes HSHF Sukabumi. Materi yang diajarkan akan berfokus pada kebangsaan dan sejarah Indonesia.

"Kita perlu mengingat sejarah dan materi yang akan diajarkan di pesantren ini membantu membangkitkan rasa cinta dan kesadaran nasionalisme terhadap Indonesia," kata Ketua Bidang Kebangsaan Lembaga Kajian Kebangsaan di PJTA Indonesia.

Sementara itu, Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono mengapresiasi tekad Kiai Muchtar Mu'thi dalam membangun kesadaran berbangsa dan negara melalui cinta Tanah Air.

"Kontribusi sehari-hari dimulai dari rakyat untuk membangun bangsa ini lebih baik. Lebih unik lagi, pesantren ini akan menjadi tempat bagi beberapa agama lain, mirip dengan pesantren Jati Diri Bangsa di Kediri," kata Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono.

Inisiatif ini, ujar Laksda Julius Widjojono, menjadi fenomenal mengingat kondisi saat ini, di mana identitas bangsa mengalami krisis. Melalui pembangunan pesantren ini diharapkan, penanaman rasa cinta Tanah Air meningkat dan ancaman terhadap integritas Kesatuan Republik Indonesia akan berkurang, dan menjadikan bangsa yang lebih kuat dan bersatu.

"Harapannya, dengan pembangunan ini, rasa nasionalisme cinta Tanah Air maka terus menguat," ujar Laksda Julius Widjojono. 

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut